Malam Ini, Prabowo Buka Sidang PUIC di DPR

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 14 Mei 2025 | 14:17 WIB
Gedung DPR RI. (BeritaNasional/Elvis)
Gedung DPR RI. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto akan membuka sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR Senayan Jakarta Pusat malam ini. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan, Prabowo dijadwalkan hadir pukul 19.30 WIB, Rabu (14/5/2025)

"Sebagaimana diketahui, DPR RI mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang tersebut, yang berlangsung pada 12 hingga 15 Mei 2025," kata Yusuf dalam keterangan resminya.

Nantinya, forum ini akan dihadiri oleh para ketua dan anggota Parlemen dari negara-negara anggota PUIC serta sejumlah negara dan organisasi pengamat.

"Kehadiran Presiden Prabowo dalam pembukaan sidang merupakan bentuk dukungan dan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), khususnya melalui jalur diplomasi parlemen," ucap Yusuf.

Sebelumnya, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera mengatakan, konferensi parlemen PUIC ke-19 menetapkan tema agenda Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan atau Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience melalui rapat standing committee.

"Momentum ini menandai peran strategis Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam, dan menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat nilai-nilai tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai fondasi utama ketahanan global," ujar Mardani dalam keterangannya.

Selain itu, rapat PUIC ke-19 juga membahas terkait penguatan peran parlemen melalui transparansi dan akuntabilitas. 

Dia mengatakan sidang PUIC menjadi penting untuk menyatukan pandangan dan memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan dunia.

"Mulai dari konflik berkepanjangan seperti di Palestina, perubahan iklim, hingga ketimpangan ekonomi dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi negara," ujarnya.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: