Hari Keluarga Internasional 2025, Soroti Pentingnya Kebijakan Berorientasi Pembangunan Berkelanjutan

BeritaNasional.com - Jelang perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia Kedua untuk Pembangunan Sosial yang akan berlangsung di Doha, Qatar, pada November 2025, Hari Keluarga Internasional (IDF) tahun ini mengangkat tema sentral mengenai pentingnya kebijakan yang berorientasi pada keluarga dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Dilansir dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), peringatan IDF 2025 yang mengusung tema “Kebijakan Berorientasi Keluarga untuk Pembangunan Berkelanjutan: Menuju KTT Dunia Kedua untuk Pembangunan Sosial” akan menyoroti berbagai inisiatif di tingkat nasional dan regional.
Peringatan ini menekankan peran fundamental keluarga dalam mencapai Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
KTT Dunia Kedua untuk Pembangunan Sosial di Doha (4-6 November 2025) dipandang sebagai momentum krusial untuk memperkuat komitmen global dalam memerangi kemiskinan, menciptakan pekerjaan yang layak, dan mendorong inklusi sosial.
KTT ini melanjutkan Deklarasi Copenhagen pada 1995 yang telah mengakui keluarga sebagai fondasi masyarakat dan menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga serta kemitraan yang setara di dalam rumah tangga.
Peringatan Hari Keluarga Internasional 2025 ini akan memberikan penekanan khusus pada urgensi pengintegrasian kebijakan yang berfokus pada keluarga ke dalam agenda pembangunan nasional.
Langkah ini dianggap esensial dalam menghadapi berbagai megatren global seperti transformasi teknologi, perubahan demografi, urbanisasi, migrasi, dan perubahan iklim.
Sejarah Perhatian PBB terhadap Isu Keluarga
Perhatian PBB terhadap isu-isu yang berkaitan dengan keluarga telah tumbuh sejak 1980-an. Pada 1983, Komisi Pembangunan Sosial melalui resolusinya pada 1983 menyerukan kepada Sekretaris Jenderal untuk meningkatkan kesadaran para pengambil keputusan dan masyarakat mengenai isu serta kebutuhan keluarga, termasuk cara-cara efektif untuk memenuhinya.
Langkah ini kemudian ditindaklanjuti dengan resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial (1985) yang mengundang Majelis Umum untuk mempertimbangkan agenda terkait "Keluarga dalam proses pembangunan".
Tujuannya adalah mengembangkan kesadaran global tentang isu-isu tersebut, yang ditujukan kepada pemerintah, organisasi antarpemerintah dan non-pemerintah, serta opini publik.
Menanggapi seruan tersebut, Majelis Umum kemudian mencanangkan Tahun Keluarga Internasional melalui resolusi 44/82 pada tanggal 9 Desember 1989. Puncaknya, pada tahun 1993, Majelis Umum menetapkan tanggal 15 Mei setiap tahunnya sebagai Hari Keluarga Internasional (A/RES/47/237).
Hari ini diperingati sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu krusial yang dihadapi keluarga serta memperdalam pemahaman tentang proses sosial, ekonomi, dan demografi yang memengaruhi kehidupan berkeluarga.
Adopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) oleh 193 negara anggota PBB pada tanggal 25 September 2015 semakin menegaskan peran penting keluarga.
Seperangkat 17 tujuan global ini berfokus pada penghapusan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan kematian yang dapat dicegah, mengatasi kerusakan lingkungan, serta mengantarkan era pembangunan yang inklusif.
Dalam konteks ini, keluarga serta kebijakan dan program yang berorientasi pada keluarga diakui memiliki peran yang sangat vital dalam pencapaian banyak dari tujuan-tujuan tersebut.
Dengan momentum Hari Keluarga Internasional 2025 ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kebijakan yang mendukung keluarga semakin meningkat, sehingga berkontribusi signifikan pada terwujudnya pembangunan berkelanjutan secara global, sejalan dengan agenda yang akan dibahas dalam KTT Dunia Kedua untuk Pembangunan Sosial di Doha.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu