PLN Gandeng Start-up untuk Kembangkan Teknologi Hijau di Indonesia

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 22 Mei 2025 | 21:00 WIB
PT PLN menggandeng 63 start-up untuk mempercepat transisi energi ke teknologi hijau. (Foto/Istimewa)
PT PLN menggandeng 63 start-up untuk mempercepat transisi energi ke teknologi hijau. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - PT PLN menggandeng 63 start-up untuk mempercepat transisi energi ke teknologi hijau alias greentech di Indonesia dalam gelaran PLN Startup Day 2025 bertajuk Powering Partnership: Uniting Forces for Sustainable Energy pada Rabu (21/5/2025) kemarin.

Dari 63 start-up itu, sebanyak 20 start-up telah mengikuti program inkubasi, 20 menandatangani MoU melalui program PLN Connext, dan 16 start-up telah menjalin kerja sama konkret dengan PLN dalam berbagai program strategis.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Wayan Toni Supriyanto pun mengapresiasi inisiatif PLN karena sejalan dengan visi membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.

“Program seperti PLN Connext dan acara PLN Startup Day adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor inovasi mampu menghadirkan solusi atas tantangan di sektor energi,” kata Wayan dalam keterangan resminya pada Kamis (22/5/2025).

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa acara PLN Startup Day 2025 merupakan tempat untuk menciptakan solusi masa depan melalui kolaborasi dengan para inovator.

“Indonesia membutuhkan inovasi untuk merealisasikan transisi energi dan mencapai net zero emissions pada 2060. Di sinilah peran start-up, khususnya greentech start-up, memiliki peran krusial dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor energi,” ujar Darmawan.

Adapun dua program utama yang dilakukan PLN untuk pengembangan startup adalah kolaborasi dengan later stage start-up yang difokuskan pada pengembangan solusi inovatif dan langsung terintegrasi ke dalam sistem energi nasional.

Selanjutnya, ada program inkubasi untuk early stage start-up yang memberikan pendampingan, pelatihan, dan eksplorasi bisnis guna mendorong pertumbuhan dan dampak jangka panjang.

“Sejak 2023, melalui PLN Connext, kami telah membangun ekosistem start-up energi yang konkret dan terstruktur. Kami percaya startup adalah katalis perubahan karena kegesitan, kreativitas, dan inovasi mereka yang tinggi,” ucap Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo.

Tak hanya dengan para startup, PLN juga menandatangani dua kerja sama strategis dengan pemerintah. Pertama, dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong pengembangan ekosistem digital melalui pemberdayaan produk dan layanan start-up. 

Kedua, dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam rangka memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan di bidang ketenagalistrikan.

Selain itu, PLN Group juga menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah start-up terpilih. Kolaborasi ini mencakup pengembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), teknologi penangkapan karbon, hingga solusi kendaraan listrik.

Di antaranya, kerja sama antara PLN Icon Plus dengan startup Magnar dan Soca.AI untuk solusi IoT dan AI, PLN Enjiniring bersama TechnoGIS dalam penerapan AI di sektor rekayasa, serta sinergi PLN Nusadaya dan Algatek dalam teknologi penangkapan karbon.

Ada juga PLN Electricity Services bersama Starvo dalam kemitraan layanan operasi dan pemeliharaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan PLN Haleyora Powerindo menjalin kemitraan dengan Charged untuk pengembangan armada kendaraan listrik.

“Kami berharap, melalui kolaborasi ini, akan lahir startup energi Indonesia yang mampu mencapai level global bisa menjadi unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar atau setara dengan berbagai startup energi kelas dunia,” tandas Hartanto.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: