Bulog Serap Gabah Petani Senilai Rp15,15 T Hingga Pertengahan Mei 2025

Oleh: Elvis Sendouw
Sabtu, 24 Mei 2025 | 14:33 WIB
Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw) Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com -  Suasana Fasilitas Penggilingan Modern Milik Bulog, Di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat. Hingga 15 Mei 2025, Perum Bulog Telah Merealisasikan Penyerapan Anggaran Sebesar Rp15,15 Triliun Dalam Pembelian Gabah Dari Petani. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan, Perum Bulog menerima dukungan investasi sebesar Rp16 triliun untuk penyerapan gabah periode Februari hingga April 2025. Thomas menjelaskan, dukungan investasi sebesar Rp16 triliun ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan menjaga inflasi pangan pada level 3-5 persen. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)sinpo

Editor: Elvis Sendouw
Komentar: