Di Tengah Jadwal Padat, Menteri Pertanian Sempatkan Diri Uji Dirut Bulog dalam Sidang Doktor UI

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 12:49 WIB
Di Tengah Jadwal Padat, Menteri Pertanian Sempatkan Diri Uji Dirut Bulog dalam Sidang Doktor UI. (Foto/istimewa)
Di Tengah Jadwal Padat, Menteri Pertanian Sempatkan Diri Uji Dirut Bulog dalam Sidang Doktor UI. (Foto/istimewa)

BeritaNasional.com - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman di tengah kesibukannya yang sangat padat, berkenan menjadi penguji dalam Ujian Hasil Penelitian Program Doktor (S3) melalui ruang sidang virtual Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) yang dijalani oleh Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, Jumat (10/10/2025) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Rizal memaparkan penelitian disertasinya berjudul “Transformasi Tata Kelola Kolaboratif Pascapanen Padi Berkelanjutan di Indonesia dengan Pendekatan Soft Systems Methodology-Based Multimethodology.”

Disertasi ini lahir dari kenyataan bahwa 95,06 % dari seluruh penggilingan padi di Indonesia adalah penggilingan padi kecil (PPK) yang menghadapi tekanan berat: keterbatasan modal, teknologi, dan infrastruktur. Banyak PPK yang “terhimpit” dalam persaingan, berpotensi tutup, dan menyebabkan kualitas beras nasional menjadi tidak stabil. 

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rizal Ramdhani melalui pendekatan Soft Systems Methodology (SSM) yang digabungkan dengan multimethodology. Rizal tidak hanya menganalisis data statistik, tetapi juga mengeksplorasi dinamika sosial, politik, dan nilai-nilai para pemangku kepentingan  dari tingkat petani dan pemilik penggilingan, hingga pejabat negara seperti Presiden, Menteri, Jaksa Agung, dan Kapolri.

Dari proses partisipatif itu, muncul tiga pilar strategi transformasi yang sangat relevan untuk diadopsi:

1. Peta Tematik & Model Penyediaan Dryer — menggunakan analisis GIS untuk memetakan fasilitas pengering (dryer) dan penggilingan; kemudian mendorong kolaborasi BULOG–penggilingan untuk penyediaan dryer, baik tetap maupun mobile. 

2. Sistem Klasifikasi Kemitraan — mengelompokkan mitra penggilingan (1.431 unit yang diteliti) dalam kategori seperti Silver, Gold, dan Platinum. Menariknya, penggilingan kecil (kelas Silver) menunjukkan performa dan loyalitas tinggi: rata-rata pemenuhan pesanan 64,06 %. 

3. Model Kerja Sama Investasi — skema kemitraan tripartit antara BULOG, investor swasta, dan penggilingan rakyat untuk revitalisasi infrastruktur, dengan prioritas berdasarkan analisis Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA). Dari 639 unit RMU yang diteliti, 73,1 % dinyatakan prioritas tinggi. 

Di hadapan dewan penguji yang dipimpin oleh Dr. Fatmah dan disaksikan promotor dan ko-promotor, Menteri Amran menantang Dirut BULOG untuk menghadirkan strategi konkret agar penggilingan kecil tidak “mati” akibat persaingan pasar serta penguasaan sektor oleh pemain besar. Rizal menjawab tantangan itu dengan menekankan bahwa perberasan adalah hajat hidup rakyat dan sesuai UUD Pasal 3 Ayat 1, harus dikuasai negara agar kepentingan publik tetap terjaga.

Komitmen BULOG dan Langkah Strategis

Sebagai institusi pangan negara, BULOG menyambut disertasi ini sebagai masukan strategis penting.

"Kami menyadari bahwa posisi BULOG harus melampaui peran sebagai lembaga penampung beras, menjadi bagian aktif dalam memperkuat ekosistem pascapanen hulu," ujar Rizal

BULOG akan mengadopsi dan mengintegrasikan beberapa gagasan berikut ke kebijakan dan programnya:

- Memperkuat jaringan penggilingan kecil agar pasokan gabah lebih merata di seluruh wilayah.
- Mengoptimalkan kualitas dan rendemen beras nasional melalui penyediaan dryer kolaboratif dan peningkatan kemitraan.
- Menjaga keadilan sosial dan keberlanjutan usaha kecil, memastikan bahwa penggilingan rakyat tetap berdaya.
- Mencegah dominasi pasar oleh pihak besar agar struktur industri penggilingan tetap seimbang dan inklusif.

Disertasi ini menjadi simbol harapan bahwa masalah pascapanen padi yang kompleks tidaklah tak terpecahkan — melainkan dapat diatasi lewat kolaborasi, tata kelola inklusif, dan keberanian mendengarkan semua suara, dari istana hingga gubuk petani.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: