Mentan: Praktik Curang Produsen Beras Bisa Rugikan Negara Rp100 Triliun per Tahun

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 13 Juli 2025 | 12:12 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tengah). (BeritaNasional/Elvis)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tengah). (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap dampak potensi kerugian yang dialami akibat praktik curang dilakukan produsen beras melanggar produksi tidak memenuhi standar mutu, kualitas dan volume.

“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia. Itu kurang lebih Rp99 triliun, hampir Rp100 triliun kerugian. Kalau ini terjadi setiap tahun,” kata Amran dikutip Minggu (13/7/2025).

Bahkan, Amran memprediksi apabila kecurangan ini terjadi setiap tahun, dampaknya sangat besar. Karena selisih ini seharusnya bisa dipakai untuk membangun membangun bangsa.

“Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan 1.000 triliun. Kalau 5 tahun kan 500 triliun ini kerugian. Dan kalau ini kita sadari semua, kita kembali kepada regulasi yang ada,” kata dia.

“Itu bisa mengangkat daya beli masyarakat. Ini adalah persoalan untuk anak rakyat Indonesia. 286 juta sekarang ini penduduk. Ini semua membutuhkan pangan. Tapi yang terpenting adalah yang berada pada garis kemiskinan,” sambungnya.

Meski praktik curang ini diduga hanya mengambil keuntungan dari mengurangi sedikit kualitas maupun volume. Tetapi itu sangat berdampak apabila dirasakan masyarakat menengah ke bawah.

Dicontohkan bagi produsen yang diduga curang kerap mengoplos, semisal beras tertulis 5 Kg hanya berisi 4,5 Kg. Selanjutnya untuk kualitas kemasan tertulis beras premium, padahal beras biasa. 

“Saudara kita yang berada pada garis kemiskinan. Kalau menengah ke atas mungkin tidak terlalu berat. Tetapi saudara kita yang di bawah garis kemiskinan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Amran menyatakan atas arahan dari Presiden Prabowo Subianto pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini agar kedepan tidak lagi ditemukan adanya praktik curang yang merugikan masyarakat 

“Ini yang kita harus peduli. Ini pesan Bapak Presiden. Pegas beliau. Berantas korupsi, berantas mafia. Bila perlu, tidak ada lagi. Korupsi-korupsi dimanapun, sektor pangan. Itu perintah Bapak Presiden,” ucapnya.

Sementara untuk kasus ini, telah ditangani Satgas Pangan yang didalamnya terdapat Polri untuk menyelidiki dugaan pidana terkait pelanggaran dari dugaan praktik curang produsen beras.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: