Panduan Lengkap Doa Berkurban Idul Adha Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 02 Juni 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi berdoa. (Foto/freepik)
Ilustrasi berdoa. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momentum besar dalam Islam yang penuh makna pengorbanan dan keikhlasan. Pada hari inilah umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Selain menyiapkan hewan kurban yang sesuai syariat, Muslim juga dianjurkan untuk mempelajari dan mengamalkan doa berkurban Idul Adha sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Tuntunan Nabi dalam Membaca Doa Berkurban Idul Adha

Nabi Muhammad SAW memberikan teladan yang sangat jelas dalam pelaksanaan kurban, termasuk bacaan doa berkurban Idul Adha yang sesuai syariat. Doa ini tidak boleh diabaikan karena merupakan bagian dari sunnah yang mengiringi ibadah kurban.

Bacaan yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menyembelih hewan kurban adalah sebagaimana dikutip dari laman Baznas:

Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma hadza minka wa laka

Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (hewan kurban) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”

Doa ini menjadi inti dari doa berkurban Idul Adha, yang menunjukkan bahwa seluruh proses kurban dilakukan atas nama dan untuk mencari keridaan Allah semata. Rasulullah SAW selalu membaca doa ini setiap kali menyembelih kurban sebagai bentuk keteladanan yang wajib diikuti oleh umatnya.

Membaca doa berkurban Idul Adha sebelum penyembelihan bukan hanya sunnah, tapi juga bagian dari keabsahan penyembelihan hewan. Jika tidak menyebut nama Allah, maka daging tersebut bisa menjadi tidak halal untuk dikonsumsi, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-An’am ayat 121.

Di samping itu, doa berkurban Idul Adha juga mencerminkan kekhusyukan dan penghormatan terhadap ibadah tersebut. Melafalkan doa dengan penuh penghayatan membuat proses kurban menjadi lebih bermakna, bukan hanya sebatas rutinitas tahunan.

Maka dari itu, penting bagi setiap Muslim untuk tidak sekedar melaksanakan kurban secara fisik, tetapi juga memahami esensi dan keindahan spiritual yang terkandung dalam doa berkurban Idul Adha sesuai tuntunan Nabi.

Adab dan Waktu Membaca Doa Berkurban Idul Adha

Dalam Islam, setiap ibadah memiliki adab dan tata cara yang harus diperhatikan, termasuk dalam hal menyembelih hewan kurban. Membaca doa berkurban Idul Adha pada waktu yang tepat dan dengan adab yang benar akan menambah pahala dan keberkahan.

Waktu terbaik untuk membaca doa berkurban Idul Adha adalah ketika hewan akan disembelih, tepat sebelum menggoreskan pisau ke leher hewan. Pada momen ini, penyembelih mengangkat niat kurban dalam hati dan melafalkan doa secara lisan.

Selain waktu, posisi dan sikap saat menyembelih juga menjadi bagian dari adab. Hewan disembelih dalam posisi menghadap kiblat, dan penyembelih membaca doa berkurban Idul Adha dengan suara yang jelas, penuh penghayatan.

Penting juga untuk memastikan bahwa pisau yang digunakan tajam dan hewan tidak disiksa sebelum penyembelihan. Rasulullah SAW menekankan agar umatnya berbuat ihsan bahkan dalam penyembelihan, dan doa berkurban Idul Adha menjadi bagian dari bentuk kasih sayang itu.

Jika seseorang berkurban melalui perwakilan (misalnya melalui panitia kurban), maka orang yang mewakilkan juga dianjurkan untuk membaca doa berkurban Idul Adha ketika menyerahkan niat kurbannya kepada panitia. Hal ini untuk menjaga keikhlasan niat dan keberkahan amal.

Dengan memperhatikan adab dan waktu membaca doa berkurban Idul Adha, ibadah kurban menjadi sempurna secara lahir dan batin. Kita tidak hanya mendapatkan daging kurban, tetapi juga pahala dan kedekatan dengan Allah SWT.

Kesalahan Umum Terkait Doa Berkurban Idul Adha dan Cara Memperbaikinya

Dalam praktiknya, masih banyak umat Muslim yang belum memahami pentingnya doa berkurban Idul Adha sehingga kadang melupakan atau tidak melafalkannya. Padahal, membaca doa ini merupakan bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan.

Salah satu kesalahan umum adalah tidak membaca doa berkurban Idul Adha sama sekali. Sebagian orang menganggap bahwa proses penyembelihan cukup dengan teknisnya saja, tanpa memperhatikan sisi spiritual. Padahal, niat dan doa adalah ruh dari ibadah kurban.

Kesalahan lain adalah mengganti lafaz doa dengan kalimat-kalimat yang tidak ada tuntunannya dari Nabi. Meski doa merupakan ibadah yang fleksibel, namun untuk kurban, Rasulullah SAW sudah memberikan contoh yang sangat spesifik. Maka, sebaiknya kita mengikuti doa berkurban Idul Adha sesuai riwayat yang sahih.

Sebagian umat juga tidak tahu bahwa menyebut nama Allah saat menyembelih adalah wajib menurut sebagian ulama. Maka dari itu, melupakan doa berkurban Idul Adha bisa menyebabkan ibadah kita tidak sah. Ini tentu menjadi pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam beribadah.

Cara meluruskan kesalahan tersebut adalah dengan belajar dan menyebarkan informasi yang benar tentang doa berkurban Idul Adha. Tak hanya bagi yang menyembelih langsung, panitia kurban dan masyarakat juga sebaiknya memahami doa ini untuk memastikan ibadah berjalan sesuai syariat.

Dengan terus mengedukasi diri dan sesama, kita bisa menjadikan doa berkurban Idul Adha sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah kurban yang khusyuk, sahih, dan penuh berkah.

Menjadikan Doa Berkurban Idul Adha sebagai Amalan Hati

Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi tentang menyembelih hawa nafsu dan ego demi mencapai keridhaan Allah SWT. Di sinilah letak pentingnya doa berkurban Idul Adha. Ia bukan sekadar bacaan, tetapi merupakan pernyataan iman, ketaatan, dan pengharapan.

Dengan memahami dan mengamalkan doa berkurban Idul Adha, kita menjadikan ibadah kurban lebih dari sekadar tradisi tahunan. Kita menjadikannya sebagai bentuk penghambaan yang total kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW.

Semoga setiap hewan yang kita kurbankan, setiap niat yang kita panjatkan, dan setiap doa berkurban Idul Adha yang kita lafalkan menjadi saksi cinta kita kepada Allah dan sesama manusiasinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: