Waspada Heat Stroke, Ini Tips Jaga Kesehatan Saat Puncak Haji di Armuzna

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 02 Juni 2025 | 16:02 WIB
Ibadah Haji. (Foto/Dokumentasi Kemenag)
Ibadah Haji. (Foto/Dokumentasi Kemenag)

BeritaNasional.com - Saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), para jemaah menghadapi momen yang sangat dinanti sekaligus paling menantang. Di tengah kerumunan jutaan orang yang berkumpul di satu lokasi, ibadah haji menuntut stamina fisik yang kuat. 

Kepala Pusat Kesehatan Haji  Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, suhu udara di Tanah Suci sering kali mencapai tingkat ekstrem, sehingga risiko heat stroke atau serangan panas menjadi ancaman yang sangat serius bagi jemaah.

“Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa, jika tidak ditangani dengan cepat. Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit,” ungkap Liliek dalam keterangan resmi dilaman Kemenkes, Senin (2/6/2025).

Menurut Liliek, kondisi ini dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Gejala umum meliputi: Suhu tubuh yang sangat tinggi, Kulit panas, merah, dan kering (atau terkadang lembap jika masih ada keringat), Sakit kepala berdenyut, Pusing dan kebingungan, Mual dan muntah, Denyut nadi cepat dan kuat, dan hilang kesadaran atau kejang.

Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Agama terus-menerus mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya. 

“Kami tak bosan-bosan mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatannya, diatur minum air putih/zamzamnya hingga mencapai 2 liter dan cegah dehidrasi dengan rutin minum oralit. Bagi jemaah yang mempunyai riwayat penyakit komorbid harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji.

Lebih lanjut, Ia pun menjelaskan bahwa para jemaah dapat melakukan berbagai upaya pencegahan heat stroke dengan:

a. Hidrasi Maksimal adalah Kunci Utama
– Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit.
– Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air zamzam yang melimpah ruah.
– Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi
– Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis justru bisa mempercepat dehidrasi.
– Bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang.

b. Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung
– Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala sangat efektif melindungi dari sengatan matahari.
– Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.

c. Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri
– Prioritaskan istirahat, meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
– Kenali batas diri, jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.

d. Nutrisi seimbang dan konsumsi makanan tepat waktu
– Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu.
– Perhatikan batas waktu konsumsi, makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri.
– Konsumsi makanan bergizi: Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.

e. Manfaatkan teknologi sederhana
– Semprotan air yang berisi air dingin atau air zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
– Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.

f. Segera cari pertolongan kesehatan jika menunjukkan gejala
– Jangan tunda: lagi, jika Anda atau jemaah lain menunjukkan gejala _heat stroke_ atau merasa tidak enak badan, segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa.
– Sediakan selalu obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa ke mana pun berada.
– Informasikan kondisi kesehatan. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).

“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” tutup Liliek.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: