Pemerintah Pastikan Pembangunan Pabrik Apple di Batam Tetap Dilakukan

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 03 Juni 2025 | 23:45 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pemerintah memastikan tetap akan membangun pabrik AirTag milik Apple di Batam. 

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan kepastian itu di tengah berlakunya tarif importasi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan ditemui di Jakarta menyatakan produk AirTag yang diproduksi di Batam memiliki target pasar bukan ke Amerika Serikat.

"Target marketnya menurut saya bukan untuk Amerika Serikat. Karena kalau dia dibikin di Indonesia kemudian market ke Amerika, logistiknya mahal," kata dia.

Ia meyakini meski potensi pasar dari AirTag yang diproduksi dalam negeri kecil ke pasar AS, namun potensi ekspor ke negara selain Amerika Serikat masih besar.

"Saya rasa market di luar Amerika masih sangat besar untuk bisa di-supply dengan produk yang dari Batam," ucapnya. 

Melansir Antara, Selasa (3/6/2025) ia menyatakan perusahaan tersebut juga sudah melakukan pembelian lahan di Batam yang nantinya akan dijadikan sebagai lokasi pabrik manufaktur.

Selain itu, salah satu petinggi Apple juga sudah menyatakan komitmen kuat untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Salah satu board dari direkturnya sudah ketemu juga sama Pak Menteri Rosan, dan dia guarantee bahwa untuk AirTag itu pasti akan dibangun di Indonesia," ungkapnya. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyatakan pabrik vendor Apple sudah mulai dibangun di Batam. Vendor ini akan menyuplai 65% kebutuhan AirTag di seluruh dunia.

Menurut dia, investasi itu bernilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang. Investasi itu akan terus didorong hingga bisa mencapai 10 miliar dolar AS. Adapun pabrik vendor itu ditargetkan rampung pada awal 2026.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman keras kepada Apple, menuntut perusahaan teknologi tersebut memindahkan produksi iPhone ke Amerika Serikat atau menghadapi tarif impor sebesar 25%. (Antara)

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: