Pemuda Katolik Dorong Pemerintah Sosialisasikan Deklarasi Jakarta-Vatikan

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 04 Juni 2025 | 15:16 WIB
Pemuda Katolik Dorong Pemerintah Sosialisasikan Deklarasi Jakarta-Vatikan. (Foto/istimewa)
Pemuda Katolik Dorong Pemerintah Sosialisasikan Deklarasi Jakarta-Vatikan. (Foto/istimewa)

BeritaNasional.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma meminta agar pemerintah turut mendukung sosialisasi Deklarasi Jakarta-Vatikan. Sebagai bentuk instrumen penguatan nilai kebangsaan dan toleransi lintas iman, khususnya di kalangan generasi muda.

Hal ini menjadi salah satu topik pembahasan dalam diskusi “Pancasila dan Deklarasi Jakarta-Vatikan: Meneguhkan Semangat Kebangsaan dan Dialog Lintas Iman” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.

“Kita ingin menyinergikan nilai-nilai Pancasila dengan semangat lintas iman yang tertuang dalam Deklarasi Jakarta-Vatikan,” kata Gusma dalam keteranganya Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, pemerintah melalui lembaga-lembaga negara, seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), semestinya mendukung sosialisasi Deklarasi Jakarta-Vatikan yang sejalan dengan nilai Pancasila.

"Walaupun Pancasila sudah menjadi dasar negara, implementasinya masih menghadapi tantangan. Kita masih menjumpai kasus-kasus sulitnya membangun tempat ibadah dan hambatan lainnya,” ujarnya.

Gusma juga mengingatkan bahwa deklarasi tersebut lahir dari pertemuan pemuda lintas agama dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Sebagai, cermin komitmen akar rumput terhadap perdamaian dan persaudaraan.

“Pemuda Katolik berharap deklarasi tersebut tidak hanya menjadi dokumen simbolis, tetapi juga diadopsi dalam kebijakan publik dan program pendidikan nilai kebangsaan, terutama di kalangan anak muda sebagai agen perdamaian dan penjaga keutuhan Indonesia,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Pengkajian Implementasi BPIP Dr. Irene Camelyn Sinaga menekankan bahwa kekuatan Deklarasi Jakarta-Vatikan bukan hanya pada isi dan pengakuannya secara simbolik, tetapi juga pada asal-usulnya yang datang dari inisiatif generasi muda.

“Deklarasi ini lahir dari semangat akar rumput yang percaya bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan,” jelas Irene.

Irene juga menambahkan bahwa prinsip hidup berdampingan dan penghormatan terhadap kemanusiaan telah sejalan dengan nilai Pancasila sebagaimana dipegang teguh menjadi ideologi bangsa Indonesia.

“Deklarasi tersebut juga sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan layak dijadikan gerakan kebangsaan yang hidup di tengah masyarakat,” tuturnya.

 

Senada dengan itu, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI RD Aloysius Budi Purnomo juga menegaskan bahwa Pancasila adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan bangsa.

“Pancasila itu jiwa dan raga kita, ada di aliran darah dan detak jantung kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Romo Budi menyebut Deklarasi Jakarta-Vatikan sebagai dokumen yang bersifat ekoteologis intereligius, mencakup seluruh agama dan kepercayaan, bukan hanya untuk katolik. 

“Kita sedang membentuk persaudaraan ekoteologis intereligius dalam menghidupi Pancasila dan deklarasi ini,” tambah Romo Budi.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: