Di Selandia Baru, Anak Muda Berbondong-bondong Masuk Dunia Kerja, Lansia Tunda Pensiun

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 10 Juni 2025 | 21:30 WIB
Sejumlah pekerja berjalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Sejumlah pekerja berjalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pasar tenaga kerja Selandia Baru menunjukkan dinamika menarik. Sensus terbaru dari departemen statistik negara Stats NZ,mengungkapkan bahwa semakin banyak anak muda yang memasuki dunia kerja. Sementara itu, warga lanjut usia memilih untuk tetap berkarier lebih lama.

Data sensus 2023 menunjukkan peningkatan signifikan jumlah tenaga kerja muda. Sekitar 66 persen warga Selandia Baru berusia 15-29 tahun tercatat bekerja, naik dari 57 persen pada 2013.

Peningkatan terbesar terlihat pada kelompok usia 15-19 tahun, di mana tingkat ketenagakerjaan mereka melonjak menjadi 45,1 persen dari 33,7 persen satu dekade sebelumnya.

Juru Bicara Stats NZ Rosemary Goodyear menjelaskan bahwa tren positif ini dikaitkan dengan pasar tenaga kerja yang kuat pascapandemi Covid-19.

"Tren tersebut dikaitkan dengan pasar tenaga kerja yang kuat pasca pandemi, dengan tingkat pengangguran yang rendah dan permintaan yang tinggi untuk tenaga kerja setelah pembatasan Covid-19," ujarnya.

Goodyear juga menyoroti bahwa daerah dengan industri musiman yang kuat, seperti Marlborough, Tasman, dan Southland, memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja muda tertinggi. Hal ini sebagian besar berkat peluang di sektor pertanian, kehutanan, dan budi daya anggur.

Selain anak muda, kecenderungan warga Selandia Baru berusia lanjut untuk tetap bekerja  semakin meningkat. Proporsi warga berusia 65 tahun ke atas yang masih bekerja naik dari 22 persen pada 2013 menjadi 24 persen pada 2023. Kenaikan terbesar tercatat pada kelompok usia 70-74 tahun.

Goodyear menambahkan bahwa peningkatan kesehatan, harapan hidup yang lebih panjang, dan tekanan keuangan menjadi faktor kunci di balik tren ini. Menariknya, tingkat ketenagakerjaan di kalangan wanita berusia lanjut meningkat dengan laju yang lebih cepat.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: