Panduan Penulisan Kata Pun yang Benar: Dipisah atau Disambung Sih?

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 11 Juni 2025 | 23:00 WIB
Ilustrasi kata. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kata. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Dalam tata bahasa Indonesia, penulisan kata partikel pun sering menimbulkan kebingungan. 

Ada kalanya, kata pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Namun, ada juga kondisi kata pun harus ditulis serangkai sebagai bagian dari kata penghubung. Memahami kaidah ini penting untuk memastikan penulisan yang tepat dan komunikatif.

Dikutip dari laman EYD Kemendikbud, secara umum, partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. 

Ini berlaku ketika "pun" memiliki makna 'juga' atau 'demi sedikit', atau sebagai penanda penekanan.

Berikut beberapa contoh penggunaannya:

"Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana." (Menunjukkan pilihan atau kemungkinan tak terbatas)

"Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia." (Menekankan suatu kondisi atau waktu)

"Jangankan dua kali, sekali kali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku." (Menekankan suatu frekuensi yang sangat minim).

Partikel "Pun" yang Ditulis Serangkai

Berbeda dengan aturan di atas, bentuk "pun" ditulis serangkai ketika ia menjadi bagian dari kata penghubung (konjungsi). Kata-kata ini berfungsi menghubungkan antarfrasa, klausa, atau kalimat.

Beberapa contoh kata penghubung yang penulisannya serangkai dengan "pun" antara lain:

adapun

andaipun

ataupun

bagaimanapun

biarpun

jikapun

kalaupun

kendatipun

maupun

meskipun

sekalipun

sementangpun

sungguhpun

walaupun

Mari kita lihat contoh penggunaannya dalam kalimat:

"Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya."

"Dia tetap bersemangat walaupun lelah."

"Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui."

"Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan."

"Sekalipun teman dekat, dia belum pernah sekali pun datang ke rumahku." (Perhatikan "sekali pun" di sini ditulis terpisah karena "pun" di sini berarti 'juga', bukan bagian dari konjungsi "sekalipun")

"Sementangpun aku ini bukan sanak-saudaramu, tidak sampai hati juga aku melihat penderitaanmu itu."

Memahami perbedaan penulisan ini akan membantu kita dalam menghasilkan tulisan yang lebih akurat dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: