Setelah Serangan Israel, Iran Desak Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

BeritaNasional.com - Iran resmi meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyusul serangan Israel yang dianggap melanggar integritas teritorialnya pada Jumat (13/6/2025). Hal ini dilaporkan oleh media lokal di Iran.
Dilansir dari Antaranews pada Sabtu (14/6/2025), Kantor Berita Tasnim mengabarkan bahwa Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei mengonfirmasi bahwa Teheran telah berkomunikasi dengan mitra regional dan secara resmi mengajukan permintaan sidang Dewan Keamanan.
"Dewan Keamanan memiliki tugas khusus, dan tindakan agresif rezim tersebut harus diselidiki secara serius dan mekanisme yang diperlukan harus diberlakukan," kata Baghaei.
Baghaei menyalahkan Amerika Serikat atas serangan yang terjadi.
"Tidak terbayangkan bagi siapa pun bahwa rezim tersebut akan melakukan kejahatan seperti itu tanpa izin Amerika," katanya.
Ia juga mengutuk serangan tersebut sebagai eskalasi yang disengaja, yang menurutnya bertujuan untuk menggagalkan upaya diplomatik.
"Dengan tindakan kriminal ini, rezim tersebut telah melanggar semua prinsip penting Iran," ujar Baghaei.
"Pihak lain melakukan sesuatu yang membuat pembicaraan menjadi tidak berarti. Anda tidak dapat secara bersamaan mengklaim berunding dan... membiarkan rezim genosida menargetkan integritas teritorial Iran,” ucapnya.
Eskalasi ini juga menimbulkan keraguan besar atas masa depan negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington, yang selama ini dimediasi oleh Oman. Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, putaran keenam pembicaraan tidak langsung, yang semula dijadwalkan pada Minggu (16/6), kemungkinan besar akan dibatalkan.
Baghaei juga memperingatkan bahwa tujuan Israel mungkin lebih luas dari serangan itu sendiri.
"Pada dasarnya, rezim Zionis ingin menyeret pihak Barat ke dalam masalah. Tampaknya kali ini, ia berhasil memengaruhi proses diplomatik,” katanya.
Pada Jumat dini hari, Israel menyerang Iran dengan menghantam fasilitas nuklir dan rudal. Serangan ini dilaporkan menewaskan lebih dari 104 orang, termasuk komandan militer dan ilmuwan, serta melukai hampir 380 orang lainnya.
Sebagai balasan, Iran kemudian meluncurkan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel. Serangan balasan ini mengakibatkan tiga orang tewas dan melukai lebih dari 90 orang lainnya.
Situasi di Timur Tengah kini sangat tegang, dengan Iran menuntut pertanggungjawaban di kancah internasional.
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 21 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu