17 Juni Hari Petugas Kebersihan Sedunia, Ini Sejarah Lengkapnya

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 17 Juni 2025 | 13:00 WIB
Petugas kebersihan Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Petugas kebersihan Jakarta. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pada 17 Juni setiap tahunnya, kita merayakan Hari Petugas Sampah Sedunia. Hari ini juga bisa disebut sebagai Hari Petugas Sampah.

Ini adalah momen penting untuk mengakui dedikasi dan kerja keras para pria dan wanita yang tak kenal lelah menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat.

Para ahli yang mengumpulkan sampah, barang daur ulang, dan limbah lainnya dari rumah serta lingkungan kita dikenal dengan berbagai sebutan seperti spesialis sanitasi atau profesional pengelolaan limbah. Apa pun sebutannya, kita patut menghargai kehadiran mereka yang selalu tepat waktu.

Peran pengelolaan limbah sesungguhnya jauh lebih luas dari sekadar mengumpulkan sampah. 

Mereka menyediakan beragam layanan dan program yang dirancang khusus untuk melindungi serta mengurangi dampak aktivitas kita terhadap lingkungan. 

Peringatan hari ini juga merayakan kemajuan pesat yang telah dicapai oleh industri dan para ahli di bidang ini dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua.

Cara Merayakan Hari Pengurus Sampah Global

Ada banyak cara untuk menunjukkan apresiasi dan partisipasi Anda di hari istimewa ini:

Ucapkan terima kasih kepada petugas sampah yang Anda temui.

Berpartisipasi aktif dalam program daur ulang di lingkungan Anda.

Pelajari lebih lanjut tentang sistem sanitasi di komunitas Anda dan bagaimana cara kerjanya.

Jika Anda memiliki sampah dalam jumlah besar yang perlu diangkut, cobalah temui petugas di pinggir jalan dan bantu mereka memuat barang-barang tersebut.

Jangan lupa gunakan #GarbageManDay saat berbagi di media sosial untuk menyebarkan kesadaran dan apresiasi.

Para pengumpul dan pembuang sampah memberikan layanan tanpa henti setiap hari. Bayangkan saja, penundaan satu hari dalam pembuangan sampah bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko penyebaran penyakit. 

Oleh karena itu, para pekerja sanitasi ini memiliki peran luar biasa dalam menjaga kesehatan dan kebersihan masyarakat.

Hari ini juga menyoroti bahaya yang melekat pada pekerjaan mereka. Pengumpulan dan pembuangan sampah sering dianggap sebagai salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia. 

Mereka terpapar bau tak sedap, bahan kimia berbahaya, hingga pecahan kaca. Semua ini berpotensi mengakibatkan dampak serius bagi kesehatan mereka.

Sejarah Hari Pengurus Sampah Global

Dilansir dari laman Nationaltoday.com, Hari Petugas Sampah Sedunia dicetuskan pada 2011 oleh John Arwood. Ia adalah seorang pengusaha asal Amerika sekaligus CEO perusahaan JDA yang bergerak di bidang pembuangan sampah dan pembongkaran.

Sejak kecil, Arwood sudah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Ia rajin mengumpulkan botol dan sampah lainnya bersama ayahnya untuk mengurangi beban limbah. 

Pada 1997, Arwood melihat potensi besar internet untuk bisnisnya dan meluncurkan situs web perusahaannya. Perlahan namun pasti, bisnisnya berkembang pesat di seluruh negeri.

Namun, Arwood kemudian menyadari bahwa para staf pembuangan sampahnya kurang mendapat penghargaan dari masyarakat luas. 

Oleh karena itu, ia berinisiatif meluncurkan Hari Pengangkut Sampah Global pada tahun 2011. 

Sejak saat itu, komunitas pekerja sampah telah dihujani dengan apresiasi dan pengakuan dari berbagai pihak. 

Perlu dicatat, "Garbage Man" merayakan semua pengumpul sampah tanpa memandang gender, karena kata "man" di sini merujuk pada "manusia" secara umum.

Arwood kemudian memperluas peringatan ini menjadi Pekan Pekerja Sampah & Daur Ulang untuk mencakup seluruh komunitas pekerja sampah. 

Sejak awal, hari dan pekan ini telah menerima banyak penghargaan dan proklamasi dari wali kota negara bagian serta tokoh politik penting di Amerika.

Selain menunjukkan apresiasi, hari ini juga bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya pekerjaan tersebut. 

Banyak pengumpul dan pembuang sampah mengalami masalah kesehatan akibat terpapar bau dan bahan kimia berbahaya. Selalu ada risiko mereka terluka oleh pecahan kaca atau benda tajam lainnya, atau terjangkit penyakit akibat sifat pekerjaan mereka yang tidak higienis. 

Tak sedikit pekerja sampah, baik pria maupun wanita, harus dirawat di rumah sakit karena cedera yang mereka alami. Dalam skenario terbaik, cedera ini ringan, namun dalam kasus terburuk, bisa mengakibatkan cacat serius atau bahkan kematian.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: