Mengenal Lebih Dekat Satelit RIDU-Sat 1 yang Baru Diluncurkan Universitas Pertahanan

BeritaNasional.com - Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) mencatat sejarah baru setelah keberhasilannya meluncurkan satelit nano RIDU-Sat 1 melalui peluncuran roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik SpaceX.
Rektor Unhan RI Letjen TNI (Purn) Anton Nugroho menyampaikan capaian ini menjadi sebuah penanda era baru penguasaan teknologi satelit di Indonesia melalui program riset universitas.
“Ini merupakan komitmen Kementerian Pertahanan RI di bawah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin untuk memperkuat SDM STEM, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto,” kata Anton dalam keteranganya yang dikutip pada Sabtu (28/6/2025).
Program RIDU-Sat ini telah digagas Presiden Prabowo Subianto saat menjabat Menhan pada 2023. Program ini memberi kesempatan Kadet Mahasiswa dan civitas academica Unhan RI untuk mendalami teknologi satelit dari desain hingga operasional.
“Bahwa penguasaan teknologi satelit harus mampu memberi manfaat strategis bagi kedaulatan, kemandirian, dan kesejahteraan bangsa. Program RIDU-Sat akan terus berlanjut,” jelasnya.
RIDU-Sat 1 adalah hasil pengembangan satelit nasional tingkat universitas. Setelah inisiatif seperti Linusat-1 (2011) dan peluncuran sukses Surya Satelit 1 (SS-1) oleh Universitas Surya (2022).
Sampai akhirnya, tahun ini, dengan dukungan Kemhan RI, RIDU-Sat 1 telah mengorbit pada ketinggian 519 KM dengan pola orbit polar. Hal ini mencatatkan diri Unhan sebagai universitas pertama di Indonesia yang menjadi operator satelit nano dengan membangun Stasiun Bumi Satelit Amatir (SBSA).
Pembuatan dari Satelit Nanke RIDU-Sat 1 ini merupakan hasil pengembangan kerja sama antara Unhan RI bersama Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA) yang didukung peneliti dari Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan Amatir Satelit Indonesia (AMSAT-ID).
“Kolaborasi dengan BNA ini memungkinkan Kadet Mahasiswa dan dosen mengikuti kursus langsung perakitan, integrasi, dan pengujian satelit nano di Berlin, Jerman,” jelasnya.
Satelit ini berukuran 10x10x11,3 cm (1U) didesain untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi satelit. Dengan fungsi sarana Automatic Packet Reporting System (APRS) bisa dipakai untuk komunikasi darurat seperti bencana alam, terutama di wilayah terdepan dan terluar Indonesia.
Selain itu kehadiran dari RIDU-Sat 1 ini melalui kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global.
“Sejalan dengan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, program RIDU-Sat diharapkan berkelanjutan dan menginspirasi pembangunan ekosistem teknologi satelit nasional, serta mewujudkan Unhan sebagai Universitas berkelas dunia,” imbuhnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu