Robot Kaki Empat I-K9 Polri Diperkenalkan, Biaya Per Unit Tembus Rp 4 Miliar

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 01 Juli 2025 | 20:54 WIB
Robot I-K9 Polri meriahkan Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Robot I-K9 Polri meriahkan Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com -  Kemampuan dari Robot I-K9 Polri akhirnya telah ditampilkan dalam simulasi pengamanan deteksi bom pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Di balik kemampuan yang masih terus dikembangkan, ternyata satu unit robot berkaki empat dengan berbagai kemampuan bisa dibanderol dengan harga fantastis.

“Kalau untuk basic-nya memang masih di luar itu sekitar 260 ribu USD, namun biaya itu belum baku. Jadi, tergantung pembeli nanti akan pakai sensor apa saja,” kata Presiden Direktur PT Ezra Robotics Teknologi, R Dhannisaka, saat ditemui awak media.

Jika dikonversi dengan nilai rupiah harganya bisa setara dengan Rp 4 miliar per unit (kurs USD ke Rupiah per 1 Juli 2025: 1 USD = Rp 16 ribu). Selain itu, proses perakitan satu unit Robot I-K9 memerlukan waktu paling lama empat bulan.

Salah satu perusahaan pengembang robot tersebut, Dhannisaka menyebutkan bahwa robot dog I-K9 yang dipakai Polri mengusung model X30 dengan tipe survey let patrol, pabrikan asal China, DEEP Robotics atau Hangzhou Yunshenchu Technology Co., Ltd.

“Ini sudah AI-ready, jadi dia bisa beroperasi secara otonom. Dia bisa melaksanakan tugasnya sendiri, tergantung seberapa kompleks tugasnya dan apa saja sensornya. Nah, itu yang akan menentukan tingginya biaya, jadi seperti itu per unit 260 ribu USD,” sebutnya.

Sementara itu, Dhannisaka menjelaskan bahwa waktu produksi satu robot memerlukan waktu cukup lama sampai akhirnya bisa digunakan dalam mendukung operasi tugas di lapangan.

“Kalau untuk pembuatan memang agak lama, ya. Untuk  unit itu sekitar 3-4 bulan,” kata dia.

Lebih lanjut robot ini dilengkapi teknologi seperti empat lidar pemetaan, kamera untuk monitoring, dan motor utama yang bisa dibongkar pasang.

Lalu, ada sensor yang memungkinkan robot berlari tujuh meter per detik, dengan baterai lithium yang dapat bertahan selama empat jam operasional.

“Jadi sebenarnya sih kita menyebutnya robot berkaki empat, tapi namanya itu quadruped. Nah, kenapa disebut K9? Karena kan kebetulan disini kan ada K9, jadi ini menyerupai anjing,” ucapnya.

Kerjasama Pengembangan

Sementara itu, Direktur Utama PT Sari Teknologi Yohanes Kurnia Widjaja mengaku bahwa kerja sama dengan Polri saat ini masih dalam bentuk pengembangan bersama.

Dia membantah anggapan bahwa pembentukan unit robot polisi merupakan pemborosan anggaran, karena kerja sama Polri dengan Sari Teknologi bukanlah urusan bisnis, tapi riset.

“Apa-apa bilang katanya pemborosan anggaran? Polri tidak memborosan anggaran.Bbarang-barang ini milik kami, bukan barang-barangnya Polri,” ujar Yohanes di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Yohanes mengatakan bahwa setelah riset selesai, baru ada kemungkinan kerja sama dengan proyeksi bisnis. Namun, untuk saat ini, pihaknya menggandeng Polri untuk keperluan riset pengembangan robot.

“Kami bergandengan tangan dengan Polri. Nanti ke depannya mungkin ada riset bersama. Baru di situ anggaran dituangkan. Riset bersama kan panjang,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Yohanes berharap masyarakat bisa melihat hal ini sebagai langkah besar dalam pengembangan teknologi untuk urusan keamanan di Indonesia.

“Kita belajar untuk menghargai orang-orang yang memulai dari langkah awal. Ini langkah awal Polri. Langkah awal yang menurut saya sudah seperti giant leap (lompatan besar),” pungkasnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: