Evaluasi Kasus WNA Brasil, Pemerintah Perketat SOP Pendakian Gunung Rinjani

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 02 Juli 2025 | 19:44 WIB
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. (BeritaNasional/Ahda)
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com -  Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat standar operasional prosedur (SOP) untuk pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini merupakan hasil evaluasi dari peristiwa jatuhnya WNA asal Brasil, Juliana Marins.

"Jadi mudah-mudahan, secepat mungkin berdasarkan evaluasi itu, kita akan perketat SOP dan penjagaan kesehatan," ujar Antoni usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Antoni mengaku telah melakukan evaluasi bersama semua pemangku kepentingan terkait insiden di Rinjani. Dari pertemuan tersebut, muncul berbagai masukan, seperti kekurangan peralatan, minimnya papan penanda bahaya, serta perlunya penambahan posko kesehatan.

"Semuanya kita dengarkan. Kita dengarkan, kita catat, dan akan kita eksekusi. Dan saya minta mereka kalian juga kawal eksekusinya. Bener nggak nih kepala balai saya? Jangan sampai nanti kejadian baru lagi, terus baru rame lagi," ujarnya.

Politikus PSI ini juga mengingatkan para pendaki untuk mempersiapkan diri dengan matang agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

"Kalau mau ke gunung, monggo. Kita justru mendorong anak-anak muda untuk lebih banyak datang ke taman nasional, termasuk Rinjani. Tapi, siapkan jasmani, rohani, dan peralatan, supaya kejadian yang tidak diinginkan itu tidak terjadi," kata Antoni.

Terkait kekurangan peralatan, Antoni berharap ada kontribusi dari pihak swasta, sehingga tidak harus menunggu anggaran dari pemerintah.

"Itu salah satu yang harus kita lakukan. Tapi saya sih, anggaran itu penting, benar ya. Tapi saya percaya, banyak kok pihak swasta yang mau berkontribusi. Saya bahkan, belum apa-apa, teman-teman sudah (berinisiatif). Ya ini tradisi kita aja sih yang harus diperbaiki—kita harus lebih terbuka untuk kolaborasi," pungkas Antoni.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: