Museum NTB Ajak Masyarakat Ikut Jaga Artefak

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 04 Juli 2025 | 03:30 WIB
Artefak harus dijaga (Beritanasional/Meta)
Artefak harus dijaga (Beritanasional/Meta)

BeritaNasional.com - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif menjaga ragam artefak bersejarah yang masih tersebar di rumah-rumah maupun pekarangan agar tidak rusak dan berpindah tangan.

Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam menuturkan kepedulian masyarakat dalam menjaga artefak bersejarah adalah garda terdepan menjaga kelestarian warisan budaya agar dapat dinikmati generasi mendatang.

"Kami menumbuhkan kesadaran (masyarakat) benda-benda itu jangan sampai berpindah. Kalau berpindah ke luar negeri (bisa) hilang," ujarnya.

Nuralam menuturkan pihaknya gencar melakukan edukasi dan sosialisasi ke berbagai daerah agar benda-benda artefak peninggalan kebudayaan masa lalu tidak semakin rusak oleh korosi maupun dijual kepada kolektor.

Museum NTB melalui program strategis 'Kotaku Museumku, Kampungku Museumku' melakukan perlindungan, perawatan, dan pembentukan museum desa sebagai langkah menjaga keberadaan artefak agar tetap berada di dalam wilayah Nusa Tenggara Barat.

Program itu menjadikan museum tetap hidup bersama masyarakat sebagai identitas bangsa, pusat edukasi dan interaksi budaya, serta penggerak ekonomi kreatif.

Menurut Nuralam, museum tidak hanya menjadi tempat menyimpan artefak masa lalu, tetapi juga ruang hidup yang relevan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekarang.

Museum NTB mendorong agar setiap desa di Nusa Tenggara Barat memiliki museum berbasis desa agar penduduk desa bisa mengetahui cara merawat koleksi artefak bernilai sejarah.

Beberapa museum desa yang ada di Nusa Tenggara Barat, di antaranya Museum Pusaka Desa di Kabupaten Lombok Barat dan Museum Desa Genggelang di Kabupaten Lombok Utara. Museum desa yang menyimpan beragam artefak bisa menggerakkan ekonomi berbasis kebudayaan dan pariwisata.

"Ketika museum di desa itu berkolaborasi dengan desa wisata, maka otomatis desa itu berdaya," pungkas Nuralam.

Sumber: Antara


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: