Berhasil Turunkan Tarif AS, Komisi I Puji Prabowo Punya Daya Tawar Kuat Level Global

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 16 Juli 2025 | 19:30 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono saat diwawancarai. (BeritaNasional/Ahda)
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono saat diwawancarai. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com -  Wakil Ketua Komisi I DPR  Dave Laksono mengapresiasi keberhasilan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump sehingga bisa menurunkan tarif dagang menjadi 19%. 

"Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo memiliki daya tawar yang kuat di level global. Dalam konteks geopolitik dan perdagangan internasional, penurunan tarif ini bukan hanya kemenangan diplomasi, tapi juga kemenangan ekonomi bagi Indonesia," ujar Dave kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).

Dave menekankan langkah strategis Prabowo menciptakan fondasi baru menuju kemitraan strategis dan berkelanjutan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Kesepakatan ini adalah bukti bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo tidak sekedar mengikuti arus, tetapi berani menavigasi arah baru demi kepentingan nasional," ujarnya.

Diberitakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, (15/7/2025) mengklaim telah mencapai kesepakatan dagang besar dengan Indonesia.

Dalam pernyataannya di media sosial, Trump menyebut  kesepakatan ini mencakup tarif sebesar 19% dan dicapai melalui negosiasi langsung dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

“Kesepakatan luar biasa, menguntungkan semua pihak, baru saja tercapai dengan Indonesia. Saya berbicara langsung dengan Presiden mereka yang sangat dihormati,” tulis Trump, dikutip (16/6/2025).

Dalam unggahan terpisah, ia merinci Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan pembelian produk-produk dari AS. Nilainya mencakup 15 miliar dolar AS untuk sektor energi, 4,5 miliar dolar AS untuk produk pertanian Amerika, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing.

Trump juga menyatakan ekspor AS ke Indonesia akan bebas hambatan, baik tarif maupun non-tarif. Menurutnya, ini pertama kalinya pelaku usaha seperti peternak, petani, dan nelayan AS mendapat akses penuh ke pasar Indonesia yang memiliki populasi lebih dari 280 juta orang.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: