Mesir-Prancis Bahas Gencatan Senjata Gaza dan Pengakuan Negara Palestina

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 27 Juli 2025 | 14:02 WIB
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi (kanan) membahas upaya mediasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dalam sebuah panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto/Pemerintah Mesir)
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi (kanan) membahas upaya mediasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dalam sebuah panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto/Pemerintah Mesir)

BeritaNasional.com - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi membahas upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza dalam sebuah panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu (26/7/2025). Kabar tersebut disampaikan kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari Xinhua News pada Minggu (27/7/2025), dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai dan tepat waktu kepada rakyat Gaza. 

Mereka juga menekankan perlunya mencapai solusi yang adil dan komprehensif terhadap masalah Palestina, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional yang berlaku.

Al-Sisi menyambut baik pengumuman Macron baru-baru ini mengenai niat Prancis untuk secara resmi mengakui Negara Palestina pada sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendatang di September. 

Presiden Mesir menyebut keputusan Prancis ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Paris "untuk menerapkan solusi dua negara."

Selain itu, Al-Sisi juga menegaskan kembali dukungan Mesir terhadap inisiatif bersama Prancis-Saudi. Inisiatif ini bertujuan untuk menyelenggarakan konferensi internasional tingkat tinggi mengenai penyelesaian damai masalah Palestina, yang rencananya akan diadakan di New York pada akhir bulan ini.

Sementara itu, Macron menyatakan dukungan penuh negaranya terhadap upaya mediasi yang dilakukan Mesir dalam konflik Gaza, menurut pernyataan tersebut.

Perlu diketahui, kampanye militer Israel di Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 59.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 143.000 terluka, berdasarkan data otoritas kesehatan Gaza.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: