Netanyahu Tutup Perlintasan Rafah, Minta Hamas Serahkan Jenazah Sandera

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 19 Oktober 2025 | 16:37 WIB
Ilustrasi Perlintasan Rafah. (Foto/Ist)
Ilustrasi Perlintasan Rafah. (Foto/Ist)

BeritaNasional.com -  Perbatasan utama antara Gaza dan Mesir, yaitu Pelintasan Perbatasan Rafah, diumumkan bakal ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, oleh pemerintahan Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Penutupan ini dilakukan meski kedutaan Palestina di Mesir sebelumnya menyatakan akan dibuka pada hari Senin untuk masuk ke Gaza.

Alasan yang dikemukakan Israel adalah bahwa pembukaan kembali perlintasan perbatasan tersebut hanya dapat dilakukan jika Hamas memenuhi kewajibannya: menyerahkan jenazah sandera Israel yang telah meninggal dalam konflik

Pertukaran Jenazah dan Perselisihan yang Memanas

Dalam kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS, salah satu syarat utama adalah pengembalian sandera hidup dan jenazah sandera Israel.

Hingga saat ini, telah dilaporkan bahwa Hamas telah menyerahkan sejumlah jenazah kepada pihak Israel—jumlahnya sekitar 12 dari total 28 jenazah yang diklaim Israel.

Hamas menanggapi bahwa proses pengambilan jenazah terhambat oleh kehancuran luas di Gaza, termasuk banyak jenazah yang berada di bawah puing‐puing atau di wilayah yang masih terkendali Israel. 

Sementara itu, Israel menegaskan bahwa semua kewajiban pemulihan jenazah harus dipenuhi sebelum pemulihan penuh gencatan senjata dan pembukaan penuh Rafah Crossing.

Penutupan Rafah tak hanya berdampak pada mobilitas orang, tetapi juga pada aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk vaksin, makanan, medis, maupun evakuasi darurat ini

Sebelumnya, Israel menyatakan pengurangan aliran bantuan hingga separuh setelah perselisihan jenazah mencuat.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: