BPBD DKI Berencana Hadirkan Mobil Simulator Gempa Pertama di Indonesia untuk Edukasi Publik

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 28 Juli 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi  mobil sosialisasi milik BPBD Jakarta. (Foto/bpbdjakarta.go.id)
Ilustrasi mobil sosialisasi milik BPBD Jakarta. (Foto/bpbdjakarta.go.id)

BeritaNasional.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta segera menghadirkan terobosan baru dalam upaya meningkatkan literasi kebencanaan di tengah masyarakat, yaitu mobil simulator gempa bumi.

Inovasi ini digadang-gadang akan menjadi mobil simulator gempa pertama di Indonesia.

Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta Marulitua Sijabat menjelaskan bahwa program ini muncul sebagai solusi atas keterbatasan ruang literasi kebencanaan yang ada selama ini.

"Selama ini, ruang literasi kita masih terbatas, renovasinya pun hanya kecil-kecilan. Karena itu, tahun ini kami mengembangkan literasi kebencanaan melalui pengadaan mobil simulator gempa," ujar Marulitua melalui keterangannya pada Senin (28/7/2025).

Mobil simulator ini dirancang agar dapat digunakan secara stasioner maupun mobile, memungkinkan jangkauan edukasi yang lebih luas, termasuk ke sekolah-sekolah. 

Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman langsung dan mendalam kepada pelajar tentang mitigasi bencana gempa bumi.

"Selama ini masyarakat belum benar-benar memahami dampak gempa dengan berbagai tingkat kekuatan. Dengan simulator ini, mereka bisa merasakan langsung dan belajar bagaimana merespons gempa dengan tepat," jelasnya.

Edukasi Meluas hingga Car Free Day

Selain untuk kegiatan edukasi di sekolah, BPBD DKI juga berencana memanfaatkan mobil simulator ini dalam berbagai kegiatan publik, seperti Car Free Day (CFD). 

Langkah ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga dan menyebarkan edukasi kebencanaan secara masif.

"Ini bisa dimanfaatkan setiap Minggu di CFD sebagai sarana sosialisasi kebencanaan," paparnya.

Mengenai spesifikasi kendaraan, Marulitua menyebut mobil ini berbentuk mini truk dengan ukuran sedikit lebih besar dari metromini, namun tetap lebih kecil dari trailer. 

"Ukurannya cukup besar dan aman untuk menampung simulator gempa di dalamnya," ucapnya.

Program pengadaan mobil simulator gempa ini terinspirasi dari Jepang, negara yang telah lama memanfaatkan teknologi serupa untuk edukasi kebencanaan. 

Marulitua mengungkapkan bahwa BPBD DKI mengambil pelajaran berharga saat menghadiri Crisis Management Conference tahun 2023 di Tokyo.

"Kami belajar dari Jepang saat menghadiri Crisis Management Conference tahun 2023 di Tokyo. Di sana, mobil simulator seperti ini sangat efektif sebagai sarana edukasi," jelasnya.

Saat ini, BPBD DKI masih dalam tahap finalisasi kontrak pengadaan. Proses ini ditargetkan rampung dalam dua bulan ke depan. 

Pemilihan mobil sebagai sarana edukasi juga didasari oleh fakta bahwa alat simulator gempa memerlukan ruang khusus dan tidak memungkinkan untuk dipasang di gedung yang belum dirancang secara struktural.

“Karena itu kami hadirkan versi mobile-nya, sambil menunggu pengembangan gedung BPBD yang baru,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: