Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 29 Juli 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 29 Juli 2025 | 23:40 WIB
Cuaca eksrem dan angin kencang rusak rumah warga. (BeritaNasional/BNPB)
Cuaca eksrem dan angin kencang rusak rumah warga. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum laporan kejadian bencana di minggu terakhir bulan Juli 2025. BNPB mencatat dua kejadian bencana baru yang terjadi sejak Senin (28/7/2025) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (29/7/2025) pukul 07.00 WIB.

1. Di tengah musim kemarau, cuaca ekstrem masih terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Hujan disertai angin kencang melanda 3 kelurahan yang berada di 2 kecamatan yaitu Kelurahan Busulan di Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Gedawang dan Kelurahan Jabungan di Kecamatan Banyumanik. Sebanyak 18 unit rumah warga rusak ringan diterpa angin kencang. Hingga Senin (28/7) penanganan darurat warga yang terdampak masih dilakukan oleh BPBD Kota Semarang dan instansi terkait lainnya.

2. Selain cuaca ekstrem, banjir juga masih terjadi pada puncak musim kemarau. Sebanyak 54 unit rumah di Desa Ussu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan terendam banjir. Banjir diketahui terjadi pasca hujan melanda wilayah tersebut selama 2 malam sejak Sabtu (26/7). Saat ini banjir sudah surut total.

3. Kejadian karhutla pertama berada di Provinsi Sumatera Selatan. Pada Minggu (27/7/2025) terdapat beberapa titik api di beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Penukal Albab Lematang Ilir, dan Kabupaten Ogan Ilir. Saat ini titik-titik api tersebut sudah dapat dipadamkan. Sejak 1 Januari 2025 hingga hari ini, terdapat 47 hektar lahan yang terbakar. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga darurat karhutla yang terhitung mulai tanggal 17 Juli 2025 hingga 30 November 2025. Berdasarkan pengamatan, saat ini terpantau 21 titik panas atau hotspot di provinsi tersebut. Hari ini Selasa (29/7) Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tiba di Sumatera Selatan untuk meninjau langsung penangan karhutla di Bumi Serasan Sekundang tersebut.

4. Selain Provinsi Sumatera Selatan, kebakaran hutan juga melanda ratusan hektar lahan yang berada di Provinsi Jambi. Hingga Selasa (29/7) 421 hektar lahan di wilayah tersebut terbakar dengan lahan paling luas berada di Kabupaten Sarolangun dengan luasan 63,7 ha. Empat helikopter disiagakan hingga hari ini dengan rincian 2 helikopter patroli dan 2 lainnya adalah heli water bombing.

5. Memasuki puncak musim kemarau pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025, BNPB mengimbau Pemerintah Daerah, terutama di enam provinsi prioritas rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut.

Prakiraan curah hujan pada dasarian keempat Juli hingga dasarian pertama Agustus 2025 menunjukkan kondisi rendah, yakni di bawah 50 mm.

Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun saat cuaca panas terik, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta tidak membakar lahan tanpa izin dari pemerintah setempat, demi mencegah timbulnya titik api.

Meskipun telah memasuki musim kemarau, sebagian wilayah Indonesia masih berpeluang diguyur hujan sedang hingga lebat, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan barat, Sulawesi tengah, Maluku, dan Papua. Warga di daerah tersebut diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang.
 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: