BNPB Ungkap Kondisi Terkini Penanganan Karhutla dan Banjir di Beberapa Wilayah Indonesia

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 01 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Tim gabungan melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (30/7/2025). (Foto/BPBD Kota Tarakan.)
Tim gabungan melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (30/7/2025). (Foto/BPBD Kota Tarakan.)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis rangkuman kejadian bencana selama 24 jam terakhir, terhitung mulai 31 Juli pukul 07.00 WIB hingga 1 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB. 

Sejumlah bencana hidrometeorologi basah dan kering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Kebakaran Hutan dan Lahan di Tarakan

Di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berlangsung sejak 30 Juli 2025. 

Api melahap lahan seluas 26 hektare di Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, sejak pukul 14.00 waktu setempat.

"Tim gabungan dari BPBD dan instansi terkait masih berjibaku di lokasi untuk memadamkan api," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui siaran persnya pada Jumat (1/8/2025).

Banjir Landa Bengkulu dan Sumatra Selatan

Beralih ke Provinsi Bengkulu, banjir merendam enam kecamatan di Kabupaten Seluma sejak Kamis (31/7/2025) dini hari. 

Hujan dengan intensitas tinggi memicu luapan air yang berdampak pada 206 kepala keluarga dan merendam 206 unit rumah. 

“Sejumlah infrastruktur vital juga ikut terendam, termasuk satu kantor desa, satu balai desa, lima akses jalan, satu fasilitas pendidikan, dan satu jembatan gantung yang terputus, mengganggu aktivitas warga,” tutur Muhari.

Sementara itu, di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, banjir juga terjadi pada Kamis (31/7/2025) pagi. Luapan sungai akibat hujan deras merendam dua kecamatan, yaitu Baturaja Timur dan Baturaja Barat. 

Tercatat 82 kepala keluarga atau 322 jiwa terdampak, dengan 82 unit rumah terendam. Saat ini, air di beberapa wilayah sudah mulai surut.

“Tim BPBD di kedua lokasi tersebut telah melakukan kaji cepat dan siaga untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.

Cuaca Ekstrem di Rembang

Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, warga dan BPBD bergotong royong membersihkan puing dan memperbaiki rumah pascabencana angin kencang pada Rabu (30/7). Peristiwa ini menyebabkan 41 unit rumah warga rusak dan satu gapura hancur.

BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Melihat masih maraknya bencana hidrometeorologi, BNPB mengimbau seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

"Kami mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk rutin membersihkan aliran sungai dan drainase agar tidak tersumbat. Selain itu, pangkas dahan pohon yang rapuh untuk menghindari risiko saat angin kencang," jelas Abdul Muhari.

Untuk meminimalkan karhutla, masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Pemerintah daerah juga diharapkan menyiapkan personel dan peralatan pemadaman agar bisa segera bertindak jika menemukan titik api.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: