Kalah Banding, Crystal Palace Tak Terima Dikeluarkan dari Liga Europa

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 12 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Crystal Palace saat menjuarai ajang Community Shield. (Foto/cpfc)
Crystal Palace saat menjuarai ajang Community Shield. (Foto/cpfc)

BeritaNasional.com - Crystal Palace harus menerima kenyataan pahit setelah banding mereka ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Akibatnya, mereka harus turun kasta dari Liga Europa ke Liga Konferensi karena melanggar aturan kepemilikan multiklub.

Setelah menjuarai Piala FA musim lalu, Palace sejatinya berhak tampil di Liga Europa. Namun, UEFA menjatuhkan sanksi karena adanya pelanggaran aturan kepemilikan multiklub. Keputusan UEFA ini kemudian diperkuat oleh CAS pada Senin (11/8/2025).

Dalam pernyataan resminya, Crystal Palace mengungkapkan kekecewaannya dan menuding keputusan ini sangat tidak adil.

"Keputusan UEFA yang diikuti oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga menunjukkan bahwa meritokrasi olahraga tidak berarti," kata Palace yang dikutip dari laman resmi klub pada Selasa (12/8/2025).

Klub berjuluk The Eagles itu juga menuduh adanya perlakuan istimewa terhadap beberapa pihak. 

"Tampaknya klub, organisasi, dan individu tertentu memiliki hak istimewa dan kekuasaan yang unik. Pengaruh yang semakin besar dan tidak sehat ini telah menghancurkan harapan dan impian suporter Crystal Palace, dan ini bukan pertanda baik bagi tim-tim ambisius di seluruh Eropa," katanya.

Palace juga menyebut akan terus mengambil langkah hukum selanjutnya sambil mempersiapkan diri untuk berkompetisi di Liga Konferensi.

Kasus Kepemilikan dan Implikasi Luas

Pelanggaran ini berawal dari kepemilikan John Textor, seorang pengusaha asal Amerika Serikat. Ia sebelumnya memiliki 43% saham di Palace, namun telah menjualnya pada Juni lalu. Ia juga merupakan pemilik mayoritas klub Prancis, Lyon, yang juga lolos ke Liga Europa.

CAS menyatakan bahwa Textor masih memiliki pengaruh yang menentukan atas kedua klub pada saat penilaian UEFA dilakukan. 

CAS juga menolak argumen Palace bahwa mereka diperlakukan tidak adil dibandingkan dengan Nottingham Forest dan Lyon.

Sebagai gantinya, Nottingham Forest, yang finis di posisi ketujuh Premier League musim lalu dipromosikan untuk menggantikan posisi Palace di Liga Europa.

Kasus serupa juga terjadi pada klub asal Irlandia, Drogheda, yang dikeluarkan dari Liga Konferensi karena pemiliknya, Trivela Group, juga memiliki klub Denmark, Silkeborg. Palace berharap kasus ini bisa menjadi titik balik bagi tata kelola olahraga. 

"Ini seharusnya menjadi titik balik bagi sepak bola. UEFA harus memenuhi mandatnya untuk membuat aturan yang koheren, dikomunikasikan dan diterapkan dengan benar, dengan sanksi yang konsisten, dan memperlakukan semua klub secara setara," ucapnya.

Di babak play-off Liga Konferensi, Crystal Palace akan menghadapi pemenang antara Fredrikstad (Norwegia) atau Midtjylland (Denmark).sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: