ANRI Ajak Generasi Muda untuk Kenali Warisan Dokumenter

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 14 Agustus 2025 | 03:32 WIB
Ilustrasi arsip  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi arsip (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengajak generasi muda untuk mengenali lima warisan dokumenter yang telah terdaftar sebagai ingatan kolektif dunia UNESCO dengan cara-cara yang lebih kekinian.

Untuk menyosialisasikan dan mengedukasi para generasi muda, khususnya milenial, generasi Z hingga generasi alfa, ANRI menggandeng para kreator muda yang memiliki ketertarikan di bidang arsip maupun sejarah untuk mengemas warisan-warisan dokumenter tersebut dalam bentuk yang lebih menarik, salah satunya lewat konten di media sosial.

"Kita mengajak para konten kreator muda yang memang tahu bagaimana anak muda itu berpikir, bagaimana model-modelnya harus dikembangkan, sehingga kita bisa mempelajari misalnya Babad Diponegoro itu dengan cara yang sesuai dengan zaman kekinian karena kalau modelnya sudah diubah, anak muda pasti ingin tahu," kata Kepala ANRI Mego Pinandito.

Mego mengemukakan pentingnya mengemas arsip dalam waktu kurang dari satu menit untuk menjadi konten di media sosial agar bisa dipelajari oleh anak-anak muda, dengan tetap mengedepankan makna-makna penting tentang nasionalisme dan kearifan budaya Indonesia dalam konten arsip.

"Kalau hanya 'Ini lho, Babad Diponegoro adalah bla bla bla,' mendengarkan saja pasti sudah bosan, enggak mau mengikuti lagi. Maka, ada cara-cara yang terus dikembangkan oleh ANRI bersama kementerian/lembaga untuk menggaet kelompok-kelompok komunitas yang suka sejarah, suka arsip, komunitas yang punya grup-grup konten kreator, yang mungkin dalam waktu kurang dari satu menit itu bikin arsip. Itu cara-cara yang terus dikembangkan ke depan," paparnya.

Selain melalui konten-konten di media sosial, ANRI juga bekerja sama dengan seluruh pihak untuk terus menyosialisasikan tentang warisan-warisan dokumenter di Indonesia secara masif. Masyarakat juga terus dilibatkan dalam preservasi atau pengajuan naskah-naskah dokumenter milik pribadi yang menyimpan sejarah atau makna penting dalam kemajuan bangsa Indonesia.

"Jadi sekarang ini kan ada konflik Thailand dengan Kamboja. Kalau kita kembalikan kepada piagam ASEAN yang bersama-sama, di situ akan diingatkan kembali. Nah modelnya macam-macam, jadi modelnya bisa model yang tadi disampaikan dengan cara-cara formal, tetapi sekali lagi untuk memperkuat itu, kami juga mengundang para pakar yang punya grup luar biasa berisi pecinta sejarah, museum, dan macam-macam yang juga punya kreativitas menjadi konten kreator," tuturnya.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: