Kembangkan AI Lokal, Korea Gelontorkan Rp 6 Triliun untuk Saingi OpenAI dan Google

BeritaNasional.com - Korea Selatan meluncurkan inisiatif ambisius untuk menciptakan kecerdasan buatan (AI) lokal sendiri yang disesuaikan secara khusus dengan bahasa dan budaya mereka.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AI asing dari raksasa global seperti OpenAI dan Google.
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah mengucurkan dana sebesar USD 390 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun kepada lima perusahaan lokal. Program ini merupakan upaya Seoul untuk memperkuat keamanan nasional dan mempertahankan kontrol ketat atas data di era AI.
Kementerian Sains dan TIK telah memilih lima pemain kunci untuk bersaing dalam proyek ini: LG AI Research, SK Telecom, Naver Cloud, NC AI, dan startup Upstage.
"Setiap enam bulan, pemerintah akan meninjau kemajuan kelompok pertama, menyingkirkan mereka yang berkinerja buruk, dan terus mendanai para pelopor hingga hanya tersisa dua orang untuk memimpin gerakan AI berdaulat negara," demikian laporan mengenai mekanisme seleksi proyek ini yang dikutip dari TechCrunch pada Minggu (28/9/2025).
Strategi Para Pesaing Lokal
Setiap perusahaan yang terpilih membawa strategi unik untuk menantang dominasi global di pasar domestik:
LG AI Research: Fokus pada Data Industri
Unit riset LG Group, LG AI Research, menonjolkan Exaone 4.0, model AI penalaran hibrida. Alih-alih mengejar skala GPU besar-besaran, LG fokus pada efisiensi dan nilai praktis.
"Ini adalah pendekatan fundamental kami," ujar salah satu pimpinan, Honglak Lee. LG memanfaatkan akses mendalamnya ke data industri dunia nyata—mulai dari bioteknologi hingga manufaktur—untuk melatih AI agar memberikan nilai riil yang melampaui model umum.
SK Telecom: Keunggulan Bahasa dan Jaringan Telekomunikasi
Raksasa telekomunikasi SK Telecom (SKT) meluncurkan model bahasa baru mereka, AX 4.0, yang diklaim memproses masukan bahasa Korea sekitar 33% lebih efisien daripada GPT-4o. SKT menggunakan keunggulan jaringan telekomunikasi mereka, yang menyediakan akses ke data nyata, mulai dari navigasi hingga pemesanan taksi.
"Peran SK Telecom adalah menjembatani riset model mutakhir dan dampak di dunia nyata. Dengan infrastruktur telekomunikasi kami, basis pengguna yang luas, dan layanan yang telah teruji seperti A., kami menghadirkan AI langsung ke dalam kehidupan sehari-hari," kata Taeyoon Kim, kepala kantor model dasar di SK Telecom.
Naver Cloud: Full-Stack AI yang Mirip Google
Naver Cloud, divisi cloud dari Naver, mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan Korea yang memiliki "tumpukan AI lengkap" (full-stack), dari pembangunan model dasar HyperCLOVA X hingga pengelolaan pusat data dan integrasi layanan konsumen (pencarian, peta, belanja).
Juru bicara Naver meyakini kekuatan LLM adalah berfungsi sebagai "penghubung" yang menyatukan sistem dan layanan yang terpisah. Perusahaan ini menekankan kecanggihan model daripada ukuran semata, dengan alasan AI mereka sudah kompetitif secara global.
Upstage: Startup Paling Efisien dan Unggul di Benchmark
Satu-satunya startup dalam persaingan ini, Upstage, mencuri perhatian dengan model Solar Pro 2 yang hanya memiliki 31 miliar parameter tetapi berkinerja lebih baik dan lebih hemat biaya dibandingkan model global di pasar Korea.
"Solar Pro 2 telah mengungguli model global pada tolok ukur utama Korea. Dengan proyek ini, Upstage menargetkan kinerja bahasa Korea sebesar 105% dari standar global," ungkap Soon-il Kwon, wakil presiden eksekutif Upstage. Upstage berfokus pada pengembangan model khusus industri seperti keuangan, hukum, dan kedokteran untuk dampak bisnis yang nyata.
EKBIS | 2 hari yang lalu
Advertorial | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu