Mengenal Workslop, Istilah Baru dalam Dunia Kerja yang Mengandalkan AI

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 29 September 2025 | 02:09 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). (Foto/Freepik)
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Di tengah euforia adopsi kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, muncul peringatan keras mengenai hasil pekerjaan berkualitas rendah yang dihasilkan oleh teknologi ini. 

Para peneliti dari firma konsultan BetterUp Labs, bekerja sama dengan Stanford Social Media Lab, telah menciptakan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu workslop.

Istilah tersebut didefinisikan sebagai konten pekerjaan yang dihasilkan AI yang menyamar sebagai pekerjaan yang baik, tetapi tidak memiliki substansi untuk memajukan tugas tertentu. Definisi ini dipublikasikan dalam artikel terbaru di Harvard Business Review.

Penyebab Rendahnya ROI Investasi AI?

Peneliti BetterUp Labs berpendapat bahwa workslop bisa menjadi alasan utama mengapa 95% organisasi yang telah mengimplementasikan AI melaporkan gagal mendapatkan Return on Investment (ROI) yang signifikan.

Menurut mereka, pekerjaan AI yang dikategorikan workslop cenderung tidak membantu, tidak lengkap, atau tidak memiliki konteks penting sehingga menambah beban kerja bagi rekan kerja lain yang menerimanya.

"Dampak buruk dari workslop adalah ia mengalihkan beban pekerjaan ke bagian hilir sehingga penerima harus menafsirkan, mengoreksi, atau mengerjakan ulang pekerjaan tersebut," tulis para peneliti yang dikutip dari TechCrunch pada Minggu (28/9/2025).

Hasil survei berkelanjutan terhadap 1.150 karyawan penuh waktu di AS menunjukkan bahwa sekitar 40% responden mengaku telah menerima sisa-sisa pekerjaan AI yang berkualitas rendah (workslop) dalam sebulan terakhir.

Solusi: Kepemimpinan dan Batasan Jelas

Untuk mengatasi dan mencegah penyebaran workslop di lingkungan kerja, para peneliti menyarankan agar para pemimpin mencontohkan penggunaan AI yang bijaksana.

Para pemimpin di tempat kerja harus “mencontohkan penggunaan AI yang bijaksana yang memiliki tujuan dan maksud tertentu serta menetapkan batasan yang jelas bagi tim seputar norma dan penggunaan yang dapat diterima. Dengan panduan yang jelas, AI dapat menjadi alat bantu, bukan sumber penambahan pekerjaan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: