Kembali dari Istana, Rombongan Kirab Disambut Meriah Warga di Monas

Oleh: Lydia Fransisca
Minggu, 17 Agustus 2025 | 09:33 WIB
Rombongan kirab bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi. (Foto/Setpres)
Rombongan kirab bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi. (Foto/Setpres)

BeritaNasional.com - Rombongan kirab kembali ke kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, setelah menjalankan tugasnya mengantar Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi ke Istana Merdeka.

Pantauan di lokasi menunjukkan, rombongan tiba sekitar pukul 09.00 WIB, dan langsung  menarik perhatian masyarakat untuk mengabadikannya.

Tidak dipungkiri, kereta kencana bernama "Garuda Prabayaksa" yang digunakan sebagai kendaraan resmi pengantar bendera pusaka dan naskah Teks Proklamasi dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka, menjadi daya tarik tesendiri.

Kereta kencana Garuda Prabayaksa dibuat khusus di Sleman, Yogyakarta, untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Nama Garuda Prabayaksa berasal dari kata "Praba" dan "yaksa" yang bermakna cahaya besar atau cahaya terang.

Sebelumnya, rombongan kirab mulai bergerak dari Monas menuju Istana Merdeka pada pukul 08.00 WIB, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Prosesi berlangsung meriah dan penuh makna. Sebanyak 145 pasukan berkuda turut mengawal perjalanan Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi. Selain itu, barisan motoris dari Polisi Militer termasuk 15 prajurit wanita TNI dan sejumlah personel yang mengendarai motor listrik turut menyemarakkan suasana.

Pemandangan semakin semarak dengan kehadiran pasukan marching band serta para peserta kirab yang mengenakan pakaian adat dari berbagai penjuru Nusantara. Dalam barisan tersebut juga hadir pasukan berpakaian ala kerajaan-kerajaan Nusantara, yang merupakan perwakilan dari seluruh Komando Daerah Militer (Kodam).

Kehadiran mereka menjadi simbol keberagaman budaya sekaligus kejayaan peradaban Indonesia di masa lampau, yang diharapkan bisa menjadi semangat baru untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: