Modal Berharga Menuju Piala Dunia, Indonesia U-17 Akhiri Turnamen Sebagai Runner Up

Oleh: Harits Tryan
Selasa, 19 Agustus 2025 | 13:21 WIB
Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan. (Foto/Timnas Indonesia)
Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan. (Foto/Timnas Indonesia)

BeritaNasional.com - Timnas Indonesia U-17 menutup perjalanan di Piala Kemerdekaan 2025 dengan status runner up setelah kalah tipis 1-2 dari Mali pada laga terakhir di Stadion Utama Sumatera Utara, Senin (18/8/2025).

Meski belum berhasil mengunci gelar juara, turnamen ini menjadi modal penting bagi Garuda Muda dalam menatap Piala Dunia U-17. Mali tampil impresif sejak awal dan unggul lebih dulu lewat sundulan Zoumana Ballo pada menit ke-22, disusul gol jarak jauh Seydou Dembele di menit ke-33. 

Indonesia membalas cepat melalui gol Fadly Alberto Hengga di menit ke-37, hasil sundulan memanfaatkan lemparan ke dalam jauh Fabio Azkairawan.

Setelah gol tersebut, jalannya pertandingan berlangsung ketat. Mali mengandalkan kecepatan dan fisik, sementara pasukan Nova Arianto lebih banyak menunggu dan mengincar serangan balik cepat.

Di babak kedua, sejumlah pergantian dilakukan untuk menjaga intensitas permainan, termasuk masuknya Zahaby Gholy, Ilham Romadona, dan Rafi Rasyiq.

Beberapa peluang tercipta, seperti tembakan jarak jauh Rafi Rasyiq di menit ke-76 yang melayang tipis di atas mistar. Namun hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-1 untuk Mali tetap bertahan.

Meski kalah, Garuda Muda bisa berjalan dengan kepala tegak. Dari tiga laga, Indonesia mengoleksi 4 poin dan berada di posisi kedua, di bawah Mali yang menyapu bersih tiga kemenangan. Tajikistan mengakhiri turnamen dengan 2 poin, sementara Uzbekistan di dasar klasemen dengan 1 poin.

Lebih dari sekadar hasil, Piala Kemerdekaan menjadi ajang uji coba berharga untuk menilai kesiapan tim. Intensitas pertandingan, variasi lawan dengan gaya bermain berbeda, serta kesempatan rotasi pemain memberi gambaran nyata bagi pelatih Nova Arianto dalam mematangkan tim sebelum menghadapi Piala Dunia U-17.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: