Kenali Tungau Kasur, Serangga Kecil yang Membuat Tidur Jadi Tak Nyaman

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi tungau kasur (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi tungau kasur (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pernah merasakan bangun tidur dalam kondisi bentol dan gatal di kulit? 

Kalau pernah berarti kasur kamu ada "penghuninya". Masyarakat kita akrab menyebutnya dengan tungau kasur. 

Apa Itu Tungau Kasur? 

Tungau kasur (Cimex lectularius) adalah serangga kecil yang hidup dengan menghisap darah manusia atau hewan saat mereka tidur.

Mereka aktif di malam hari dan bersembunyi di celah-celah kasur, rangka tempat tidur, furnitur, atau dinding pada siang hari.

Keberadaan tungau kasur sering kali tidak disadari sampai munculnya gejala gigitan pada kulit.

Gejala Gigitan Tungau Kasur

Gigitan tungau kasur dapat menimbulkan berbagai reaksi pada kulit. Beberapa orang mungkin tidak merasakan apa pun, sementara yang lain mengalami gatal-gatal yang parah.

Berikut adalah beberapa gejala umum gigitan tungau kasur:

1..Bintik-bintik merah kecil pada kulit.

2. Rasa gatal yang intens, terutama di malam hari.

3. Iritasi dan peradangan pada area gigitan.

4..Munculnya bentol atau biduran.

5. Dalam kasus yang parah, dapat terjadi reaksi alergi.

Penyebab tungau kasur 

Tungau kasur dapat masuk ke rumah melalui berbagai cara. Inilah beberapa penyebab umum munculnya tungau kasur:

1..Barang bawaan dari perjalanan: Tungau kasur dapat bersembunyi di dalam koper, tas, atau pakaian saat Anda bepergian dan kemudian terbawa masuk ke rumah.

2..Furnitur bekas: Membeli furnitur bekas, terutama tempat tidur atau sofa, dapat menjadi sumber masuknya tungau kasur ke rumah.

3. Kontak dengan area terinfestasi: Tinggal di apartemen atau hotel yang memiliki masalah tungau kasur dapat meningkatkan risiko penyebaran ke rumah Anda.

4. Pakaian atau barang dari tempat umum: Membawa pulang pakaian atau barang-barang lain dari tempat umum seperti perpustakaan atau toko pakaian bekas juga berpotensi membawa tungau kasur.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: