Sjafrie Tinjau Prototype Batalion Teritorial di Bekasi, Dukung Hilirisasi dan Swasembada Pangan

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 20 Agustus 2025 | 19:38 WIB
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. (foto/doc. Kemhan RI)
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. (foto/doc. Kemhan RI)

BeritaNasional.com -  Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, meninjau prototype Batalion Teritorial 843/Patriot Yuda Vikasa Wanajaya di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Sjafrie menjelaskan bahwa pembangunan batalion ini bertujuan untuk memperkuat program hilirisasi dan swasembada pangan.

"Kementerian Pertahanan dan TNI memastikan bahwa Batalion Teritorial Pembangunan akan mendukung program hilirisasi, mengamankan program hilirisasi, dan juga mengamankan program swasembada," ujar Sjafrie saat konferensi pers di Monas, Jakarta Pusat, usai peninjauan.

100 Batalion Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Di kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dirinya baru saja melihat langsung prototype batalion tersebut di Bekasi.

Ia menyatakan bahwa fasilitas tersebut akan dijadikan model untuk pembangunan 100 batalion serupa di berbagai wilayah Indonesia.

"Melihat satu prototype dari pengembangan batalion yang oleh Bapak Presiden ditetapkan akan dibangun 100 batalion pada tahun 2025 ini," ujar Sri Mulyani.

Ia menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dan ditargetkan rampung pada tahun ini.

Batalion Teritorial 843 berdiri di atas lahan seluas 43 hektare, yang dilengkapi dengan sarana pelatihan, pertahanan, keamanan, serta fasilitas pendukung pertanian, peternakan, dan aktivitas ekonomi lainnya.

Optimalisasi Aset Negara dan Dampak Sosial-Ekonomi

Lebih lanjut, Sri Mulyani menilai bahwa optimalisasi aset negara, seperti lahan, melalui pembangunan batalion ini memiliki nilai manfaat yang signifikan.

"Tadi kita melihat dari sisi kemanfaatan aset negara, yaitu lahan tanah, yang kemudian dijadikan tempat markas batalion tersebut, yang dibangun mulai dari nol," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran batalion bukan hanya berfungsi sebagai infrastruktur militer, tetapi juga dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.

"Karena kegiatannya adalah memanfaatkan aset negara, kemudian menghidupkannya dan menciptakan nilai tambah. Tentu ini juga akan memberikan suatu kesan disiplin dan persatuan antara tentara dengan masyarakat, sekaligus mendukung perekonomian Indonesia," tandasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: