Pintu Dorong Edukasi dan Adopsi Crypto Lewat Crypto Museum di Coinfest Asia

BeritaNasional.com - Platform investasi aset digital PT Pintu Kemana Saja (PINTU) kembali meramaikan ajang tahunan Coinfest Asia 2025 yang digelar di Bali pada 22 Agustus lalu.
Dalam gelaran komunitas crypto terbesar di Asia ini, Pintu menghadirkan serangkaian aktivitas yang menarik perhatian, salah satunya adalah peluncuran Crypto Museum pertama di Indonesia yang mengusung konsep cyberpunk.
Museum ini menjadi daya tarik utama bagi hampir 1.000 pengunjung yang hadir. Di dalamnya, pengunjung diajak menyelami perjalanan industri crypto secara visual dan interaktif dari awal kemunculan hingga perkembangannya saat ini.
Tak hanya itu, Pintu juga menggelar sejumlah program lain seperti Pintu Futures Live Trading Competition dengan total hadiah sebesar $5.000, sesi media gathering bertema "Embracing the Full Moon: Mass Adoption of Crypto and Innovations in Indonesia", hingga acara puncak Satoshi Sunset Party yang diselenggarakan bersama Amazon Web Services (AWS).
Keikutsertaan Pintu di Coinfest tahun ini menjadi bukti keseriusannya untuk terus mendorong edukasi dan inovasi di industri crypto Tanah Air. Hal ini ditegaskan oleh Timothius Martin, selaku Chief Marketing Officer (CMO) Pintu, yang melihat posisi Indonesia sangat strategis dalam peta regulasi crypto global.
“Posisi Indonesia di peta crypto global dari sisi regulasi sangat maju dan bahkan bisa menjadi yang terbaik di Asia serta berpotensi jadi role model di global,” ujar Timo.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan bursa kripto CFX, lembaga kustodian, dan kliring sebagai infrastruktur yang meningkatkan kepercayaan serta keamanan pengguna di ekosistem crypto domestik.
Secara performa, aplikasi Pintu menunjukkan perkembangan yang signifikan sepanjang 2025. Hingga Juli lalu, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali. Sementara jumlah Monthly Trade User (MTU) mencatatkan rekor tertinggi sejak 2021. Produk Pintu Futures juga mencatat pertumbuhan bulanan lebih dari 170%, mempertegas posisinya sebagai pilihan utama masyarakat dalam melakukan investasi dan perdagangan aset digital.
Dalam sesi media gathering, hadir pula Nathanael Christian, Co-Founder & CEO IDRX, yang menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar AS lewat pengembangan stablecoin lokal.
“Lebih dari 99% investor crypto menggunakan dollar AS backed by stablecoin, yang secara tidak sadar membuat uang rupiah kita keluar dari Indonesia,” jelas Nathanael.
Ia mengajak semua pihak, termasuk regulator dan pelaku industri seperti Pintu, untuk bersama-sama mendorong penggunaan rupiah dalam aktivitas crypto di dalam negeri.
Sementara itu, Febi Mettasari, seorang Web3 developer perempuan yang baru-baru ini menjuarai Sui Overflow Hackathon 2025, turut menjadi panelis. Ia menekankan pentingnya membangun komunitas yang beragam di ekosistem Web3.
“Community itu powerful dan menjadi wadah yang membantu user mengenal crypto dan Web3. Namun, yang paling laku adalah trading community karena masih fokus pada use case trading. Padahal, banyak komunitas di luar trading seperti developer dan builders community yang semakin berkembang di Indonesia,” ujarnya.
Febi berharap keseimbangan bisa tercipta antara komunitas trading dan pengembang, agar masyarakat tak hanya mengenal sisi perdagangan, tapi juga potensi teknologi blockchain secara lebih luas.
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu