Israel Mau Perang di Gaza Berlangsung Puluhan Tahun

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 25 Agustus 2025 | 00:05 WIB
Israel terus menyerang Gaza (Foto/Instagram Gaza Now)
Israel terus menyerang Gaza (Foto/Instagram Gaza Now)

BeritaNasional.com - Pemerintah AS menyatakan, Israel berencana untuk memerangi Palestina selama puluhan tahun meskipun secara resmi terlibat dalam negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Miller mengungkapkan pernyataan tersebut kepada Channel 13 Israel bahwa mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pernah memperingatkan kabinet perang Israel di awal konflik bahwa negara itu berisiko menghadapi pemberontakan tanpa akhir tanpa rencana yang jelas tentang masa depan Gaza.

“Anda benar. Kita akan terus berperang dalam beberapa dekade mendatang. Memang seperti itu keadaannya, dan akan tetap seperti itu,” kata Miller mengutip pernyataan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu menanggapi pernyataan Blinken.

Channel 13 juga melaporkan Netanyahu, bersama Kepala Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Kepala Keuangan Bezalel Smotrich, telah mencegah kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas sedikitnya lima kali.

Miller mengonfirmasi laporan tersebut dan mengatakan Washington menyadari Israel melemahkan upaya gencatan senjata, tetapi memilih diam.

“Kami tidak memiliki mandat luas. Terkadang tidak ada mandat sama sekali,” kata Miller, sembari mencatat bahwa situasi sering berubah secara mendadak, bahkan ketika utusan AS sedang bersiap menaiki pesawat.

Saat AS menekan kelompok perlawanan Palestina agar menyetujui gencatan senjata enam minggu demi mencegah invasi Israel ke Rafah pada April 2024, Netanyahu menyatakan secara terbuka bahwa ia berjanji akan tetap menyerang Rafah, dengan atau tanpa gencatan senjata.

Lebih lanjut, Miller mengungkapkan bahwa Israel pernah memperkenalkan tuntutan tambahan terkait Koridor Philadelphi pada Juli 2024. Padahal saat itu, Hamas sudah menerima proposal mediasi dari AS, akan tetapi Israel menunda hampir sebulan karena Netanyahu bersikeras mempertahankan kehadiran pasukan di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Para pejabat AS menyebut hal itu sebagai titik balik paling merugikan, karena menggagalkan momentum menuju kesepakatan.

“Ini konsisten dengan pola yang kami lihat selama berbulan-bulan. Pihak Israel selalu mencari cara untuk menambahkan syarat atau mempersulit ketentuan yang ada,” ucap Miller.

“Itu mungkin yang paling membuat frustrasi, karena saat itu kami sudah sangat dekat dengan kesepakatan yang bisa saja memulangkan para sandera dan mungkin mengakhiri perang untuk selamanya."

Channel 13 melaporkan bahwa pada akhir 2024, Netanyahu mengesampingkan proposal terobosan dari badan keamanan Israel Shin Bet, dan memilih untuk menunggu kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: