Regulator Sepak Bola Inggris Bisa Paksa Pemilik Klub Jual Saham, Ini Aturan Barunya

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 05 September 2025 | 00:40 WIB
Pesepak bola Inggris Adam Lallana saat berseragam Liverpool. (Foto/liverpoolfc.com)
Pesepak bola Inggris Adam Lallana saat berseragam Liverpool. (Foto/liverpoolfc.com)

BeritaNasional.com - Pemilik klub di lima divisi teratas sepak bola Inggris kini menghadapi aturan yang jauh lebih ketat. Independent Football Regulator (IFR), badan independen baru yang dibentuk untuk memperbaiki tata kelola sepak bola, mengumumkan rencana pengujian kelayakan bagi pemilik, direktur, dan eksekutif senior klub.

Dalam draf kebijakan yang saat ini masih dalam tahap konsultasi publik hingga 6 Oktober, IFR akan memiliki wewenang menjatuhkan sanksi yang cukup besar termasuk denda hingga 10% dari pendapatan tahunan klub, dan bahkan memaksa pemilik untuk melepas kepemilikan jika ditemukan pelanggaran serius terhadap aturan.

Tujuan Aturan Baru: Cegah Klub Masuk Jurang Krisis

Langkah ini dianggap mendesak setelah beberapa klub seperti Morecambe dan Sheffield Wednesday sempat berada di ambang krisis karena persoalan kepemilikan dan manajemen yang buruk.

IFR menyebutkan bahwa tes kelayakan ini akan menilai aspek kejujuran, integritas, dan kekuatan finansial dari pihak-pihak yang menjalankan klub baik yang sedang menjabat maupun calon pemilik baru.

Di bawah Football Governance Act yang disahkan pada Juli lalu, IFR akan memiliki kewenangan menjatuhkan denda antara 8–10% dari pendapatan klub di tahun fiskal sebelumnya, bagi pelanggaran serius. Ini termasuk pelanggaran administratif, keuangan, atau praktik kepemilikan yang tidak transparan.

Yang membedakan dari regulasi sebelumnya adalah kemampuan IFR menjatuhkan sanksi langsung kepada individu, bukan hanya badan hukum atau klub.

Dalam skenario ekstrem, IFR bisa memaksa pemilik untuk melepas kepemilikannya dan keluar dari klub langkah yang digambarkan sebagai upaya terakhir jika pemilik dianggap membahayakan stabilitas klub.

Sebagai bagian dari pengawasan ketat, regulator akan dibekali akses untuk memeriksa sumber dana calon pemilik klub, termasuk mengakses rekening bank dan berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum serta regulator lainnya.

Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa tidak ada dana ilegal atau praktik tidak transparan yang masuk ke sistem sepak bola Inggris.

IFR Tidak Anti-Investor

Meski terkesan ketat, regulator menegaskan bahwa aturan ini tidak dimaksudkan untuk menghalangi investasi dalam sepak bola. Sebaliknya, tujuan utamanya adalah mendorong investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Kewenangan ini akan diterapkan secara proporsional, sesuai dengan tanggung jawab hukum IFR, dan dengan mempertimbangkan pentingnya peran investasi serta keberanian pemilik dalam mengambil risiko di dunia sepak bola Inggris,” bunyi pernyataan resmi dari regulator.

Pemerintah Inggris mengupayakan agar IFR dapat mulai beroperasi dan menjalankan fungsi penuhnya pada musim gugur tahun ini. Dengan begitu, pengawasan terhadap kepemilikan klub bisa dimulai sebelum musim kompetisi 2025/26 berjalan lebih jauh.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: