Apa Itu Doxing? Kenali dan Cegah

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 13 September 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Kita mungkin oernah mendengar istilah doxing. Doxing artinya praktik mengungkap dan menyebarkan informasi pribadi seseorang ke publik tanpa persetujuan mereka.

Informasi ini bisa berupa nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, detail pekerjaan, informasi keuangan, atau detail pribadi lainnya.

Tujuan utama doxing adalah mengintimidasi, mempermalukan, mengancam, atau membahayakan korban.

Praktik doxing seringkali dilakukan secara online, melalui media sosial, forum, atau situs web. Namun, doxing juga dapat terjadi secara offline, misalnya melalui surat kaleng atau penyebaran informasi dari mulut ke mulut.

Motif di Balik Doxing

Melansir laman Halodoc, pelaku doxing memiliki berbagai motif, di antaranya:

1. Balas dendam: Doxing seringkali digunakan sebagai cara untuk membalas dendam terhadap seseorang yang dianggap telah melakukan kesalahan atau menyakiti pelaku.

2. Intimidasi dan pelecehan: Doxing dapat digunakan untuk mengintimidasi dan melecehkan korban, memaksa mereka untuk melakukan sesuatu atau membungkam mereka.

3. Aktivisme: Beberapa aktivis menggunakan doxing untuk mengungkap identitas orang-orang yang mereka anggap melakukan tindakan tidak etis atau ilegal. Namun, praktik ini sangat kontroversial.

4. Hiburan: Sayangnya, beberapa orang melakukan doxing hanya untuk hiburan atau untuk mendapatkan perhatian di media sosial.

 

Dampak Negatif Doxing

1..Doxing dapat memiliki dampak yang sangat merugikan bagi korban, diantaranya:

2..Gangguan privasi: Informasi pribadi korban tersebar luas, menyebabkan hilangnya kendali atas privasi mereka.

3. Ancaman keselamatan: Doxing dapat menempatkan korban pada risiko ancaman fisik, pelecehan, atau bahkan kekerasan.

4. Kerusakan reputasi: Informasi pribadi yang tersebar dapat merusak reputasi korban di mata keluarga, teman, kolega, dan masyarakat umum.

5. Dampak psikologis: Doxing dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya pada korban. Menurut studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, korban doxing berpotensi mengalami masalah kesehatan mental yang signifikan.

6. Kerugian finansial: Dalam beberapa kasus, doxing dapat menyebabkan kerugian finansial bagi korban, misalnya jika informasi keuangan mereka dicuri atau disalahgunakan.

Contoh Kasus Doxing

Berikut adalah beberapa contoh kasus doxing yang pernah terjadi:

1. Penyebaran informasi pribadi aktivis atau jurnalis yang kritis terhadap pemerintah atau kelompok tertentu.

2. Pengungkapan identitas orang-orang yang terlibat dalam perselisihan online, diikuti dengan ancaman dan pelecehan.

3. Penyebaran informasi pribadi karyawan perusahaan yang dianggap melakukan tindakan tidak etis.

Cara Mencegah Doxing

1. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah doxing:

2. Batasi informasi pribadi yang dibagikan secara online: Berhati-hatilah dengan informasi yang kamu bagikan di media sosial, forum, dan situs web lainnya. Hindari membagikan informasi sensitif seperti alamat rumah, nomor telepon, atau detail keuangan.

3. Gunakan pengaturan privasi yang kuat: Aktifkan pengaturan privasi di semua akun media sosial dan situs webmu. Batasi siapa yang dapat melihat informasimu dan siapa yang dapat menghubungimu.

4. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik: Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun online milikmu. Pastikan kata sandi kuat dan sulit ditebak.

5. Waspadai tautan dan lampiran yang mencurigakan: Jangan klik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Tautan dan lampiran ini mungkin mengandung malware yang dapat mencuri informasi pribadimu.

6. Gunakan VPN: VPN (Virtual Private Network) dapat membantu menyembunyikan alamat IP milikmu dan mengenkripsi lalu lintas internetmu, sehingga mempersulit orang untuk melacak aktivitas online.

7. Periksa keberadaan dirimu di internet (online presence): Lakukan pencarian namamu sendiri di Google secara berkala. Jika kamu menemukan informasi pribadi yang tidak ingin dipublikasikan, hubungi pemilik situs web dan minta mereka untuk menghapusnya.

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: