Saling Berdialog, Ferry Irwandi Sebut Masalah dengan TNI Telah Selesai

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 14 September 2025 | 07:17 WIB
CEO Malaka Project Ferry Irwandi
CEO Malaka Project Ferry Irwandi

BeritaNasional.com - CEO Malaka Project Ferry Irwandi menyatakan masalah dengan Mabes TNI terkait dugaan pidana yang dilakukannya telah selesai setelah terjalin dialog antara kedua pihak.

Menurut dia, dari hasil dialog dengan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah, terjadi kesalahpahaman yang akhirnya telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya sudah dihubungi via telepon dengan Kapuspen TNI Bapak Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah. Terjadi dialog antara saya dan beliau. Yang intinya ada banyak kesalahpahaman di antara situasi ini," kata Ferry dari unggahan akun instagram pribadinya yang telah terkonfirmasi yang dikutip pada Minggu (14/9/2025).

Ferry menjelaskan, dalam dialog tersebut, dirinya maupun Brigjen TNI (Marinir) Freddy telah saling memaafkan. Harapannya, masalah yang terjadi tidak berlarut-larut untuk kembali fokus dalam menjalankan tugas.

"Beliau meminta maaf atas situasi yang terjadi kepada saya dan yang harus saya hadapi, begitu juga sebaliknya, saya juga sudah meminta maaf atas situasi yang terjadi pada tubuh TNI saat ini. Banyak prajurit yang memang sangat mencintai negara ini dan melindungi warga negaranya saat ini, saya masih percaya itu," tuturnya.

Karena itu, Ferry memastikan tak ada lagi tindak lanjut hukum yang ditujukan kepadanya. Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak yang tetap solid untuk fokus menempuh jalan perbaikan.

"Jadi, kenkawan (kawan-kawan) sudah tidak ada tindak lanjut hukum apa pun ke depannya terhadap saya, saya terima kasih dukungan teman-teman semua, mari kita fokus ke tuntutan, kenkawan kita yang masih ditangkap dan teman-teman kita yang masih belum tahu nasibnya di mana," tuturnya.

Sementara itu, terkait komunikasi yang disampaikan Ferry, Kapuspen Mabes TNI Brigjen Freddy Ardianzah turut membenarkan hal tersebut. Masalah tersebut diselesaikan lewat dialog yang telah terjalin.

"Benar (sudah dialog)," kata Freddy saat dikonfirmasi.

Adapun, ketegangan antara Ferry dengan Mabes TNI sempat terjadi sesaat beberapa jenderal turut mendatangi Polda Metro Jaya guna berkonsultasi terkait dugaan pidana dari hasil patroli siber yang dilakukan.

Namun, langkah itu masih tahap konsultasi. Sebab, aduan dugaan pencemaran nama baik tidak berlaku bagi institusi, melainkan hanya bisa ditujukan kepada perseorangan sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 105/PUU-XXII/2024 terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Sarankan Dialog

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menyarankan TNI membuka dialog dengan CEO Malaka Project sekaligus akademisi Ferry Irwandi.

“Saya menyarankan TNI membuka komunikasi dan berdialog dengan Ferry Irwandi dalam suasana keterbukaan dan prasangka baik,” ucap Yusril dalam keteranganya pada Kamis (11/9/2025).

Sebab, Yusril memandang, apabila TNI merasa tulisan-tulisan Ferry Irwandi di media sosial mengandung unsur dugaan pidana, harus dilakukan kajian lebih mendalam dan dapat dibuktikan.

“Kalau tulisan-tulisan itu bersifat kritik yang konstruktif, maka hal itu adalah bagian dari kebebasan menyatakan pendapat, yang merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD kita,” ucapnya.

Terlebih, lanjut Yusril, menempuh jalur hukum, apalagi pidana, harus menjadi langkah terakhir jika upaya lain, termasuk dialog, tidak menemukan jalan keluar dalam penyelesaian masalah.

“Pidana adalah ultimum remedium. Artinya, jalan terakhir. Selama ada ruang dialog, lebih baik ditempuh terlebih dahulu,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: