Pemerintah Siapkan Bantuan Iuran Jaminan untuk Ojol hingga Kurir pada 2025

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 15 September 2025 | 15:45 WIB
Ilustrasi paket ekonomi dari pemerintah. (Foto/YouTube Setpres)
Ilustrasi paket ekonomi dari pemerintah. (Foto/YouTube Setpres)

BeritaNasional.com - Pemerintah menyiapkan 8 program akselerasi paket ekonomi tahun 2025. Salah satunya adalah bantuan untuk pengemudi ojek, ojek online, sopir, kurir, dan pekerja logistik.

Program itu dimulai pada 2025 berupa bantuan iuran jaminan kehilangan, kecelakaan kerja, dan jaminan kematian.

"Jadi, ini bagi pekerja bukan penerima upah itu adalah pengemudi transportasi online atau ojol, ojek panggalan, sopir, kurir, dan logistik," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Istana, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Target program ini ada 731.361 orang. Akan diberikan diskon iuran sampai 50 persen.

"Target penerimanya adalah 731.361 orang, diberikan diskon 50 persen untuk JKK dan JKM," ungkap Airlangga.

Airlangga mengatakan dana yang diperlukan adalah Rp 36 miliar dan akan disiapkan oleh BPJS.

Besaran santunan kematian sebanyak 48 kali upah, santunan cacat 56 kali upah, beasiswa Rp 174 juta untuk 2 orang anak, dan jaminan kematian, yang total seluruhnya bisa menerima Rp 42 juta.

"Nah, ini JKK itu santunan kematian 48 kali upah, santunan cacat 56 kali upah, beasiswa Rp 174 juta untuk 2 orang anak, dan jaminan kematian itu totalnya bisa menerima Rp 42 juta," kata Airlangga.

Program iuran jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian ini akan diperluas pada tahun 2026 tidak hanya bagi ojol, kurir, dan pekerja logistik, tetapi juga diberikan kepada petani, pedagang, nelayan, dan pekerja rumah tangga.

Targetnya sebesar Rp 9,9 juta dan perkiraan anggarannya mencapai Rp 753 miliar.

"Kemudian, diskon iuran jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, bukan untuk pekerja upah, ini diperluas bukan hanya untuk ojol dan juga pangkalan dan yang lain, tetapi juga pekerja bukan menerima upah lainnya seperti segmen petani, pedagang, melayan, buruh bangunan, pekerja rumah tangga," ujar Airlangga.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: