Kemenkes Pastikan Stok Obat Kusta di Papua Barat Cukup

BeritaNasional.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan ketersediaan obat kusta di Papua Barat dalam kondisi aman dan cukup. Intinya tidak ada kekosongan obat selama satu tahun terakhir, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, hal ini telah dipastikan dalam rapat koordinasi antara Kemenkes dan Dinas Kesehatan Papua Barat serta Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari melalui rapat secara daring guna merespons adanya isu tentang keterbatasan pasokan obat dan kendala lainnya dalam penanganan kusta di wilayah Papua Barat.
"Per September 2025 stok masih mencukupi, yakni 3.006 Multi Drug Therapy (MDT) Multi Basiler (MB) Dewasa dan 48 MDT MB Anak di Papua Barat. Sementara di Kabupaten Manokwari tersedia 690 MDT MB Dewasa dan 48 MDT MB Anak," ujarnya.
Aji menjelaskan, kusta merupakan penyakit menular akibat kuman Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, dan organ tubuh lain.
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan salah satu dari tiga tanda utama, yakni bercak keputihan atau kemerahan yang mati rasa, penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi, atau hasil BTA positif dari kerokan jaringan kulit.
"Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan Multidrug Therapy (MDT) yang tersedia gratis di puskesmas. Pencegahan dilakukan melalui penemuan dini, pengobatan tepat, serta pemberian obat pencegahan bagi kontak erat penderita," katanya.
Pada 2024, tercatat 14.698 kasus baru kusta di Indonesia, lebih dari 90 persen di antaranya merupakan tipe MB yang lebih menular. Dari jumlah tersebut, 1.420 kasus atau 9,7 persen adalah anak-anak dan 869 kasus atau 5,9 persen disertai disabilitas.
Sementara itu, hingga 31 Agustus 2025 tercatat sebanyak 5.474 kasus baru, dengan 489 atau 8,9 persen di antaranya merupakan kasus anak dan 287 kasus atau 5,2 persen orang dengan disabilitas.
Khusus di Papua Barat, katanya, hingga September 2025 terdapat 422 kasus terdaftar, dengan 254 kasus baru. Dari jumlah itu, 62 kasus adalah anak-anak dan tujuh kasus disertai disabilitas. Kabupaten Manokwari menjadi daerah dengan beban tertinggi, melaporkan 364 kasus terdaftar dan 242 kasus baru.
Untuk menjamin ketersediaan obat, Kemenkes menyalurkan ribuan blister MDT ke Papua Barat. Pada April 2025, dikirimkan 6.000 MDT MB Dewasa dan 666 MDT MB Anak.
Sumber: Antara
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu