PM Inggris Sir Keir Starmer Umumkan Pengakuan Negara Palestina Hari Ini

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 21 September 2025 | 12:40 WIB
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. (Foto/X)
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. (Foto/X)

BeritaNasional.com - Inggris membuat langkah bersejarah dalam kebijakan luar negerinya. Perdana Menteri Sir Keir Starmer secara resmi mengumumkan pengakuan Inggris atas negara Palestina dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (21/9/2025).

Dilansir dari BBC News pada Minggu, keputusan ini merupakan tindak lanjut dari ultimatum yang diberikan pada Juli lalu. Inggris akan mengubah posisinya jika Israel tidak memenuhi beberapa persyaratan, termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza dan berkomitmen pada solusi dua negara.

Perubahan sikap ini menjadi pembeda besar dari pemerintahan sebelumnya yang berpendapat bahwa pengakuan harus menjadi bagian dari proses perdamaian.

Alasan di Balik Keputusan 

Pemerintah Inggris berargumen bahwa ada tanggung jawab moral untuk bertindak demi menjaga harapan perdamaian jangka panjang tetap hidup.

Sumber-sumber pemerintah menyebut bahwa situasi di lapangan memburuk secara signifikan, ditandai dengan kekerasan dan kelaparan yang "tak tertahankan" di Gaza.

Operasi darat terbaru Israel di Kota Gaza telah memaksa ratusan ribu orang mengungsi, sebuah situasi yang digambarkan oleh seorang pejabat PBB sebagai "bencana".

Selain itu, para menteri juga menyoroti terus berlanjutnya pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, terutama proyek E1 yang kontroversial. Menteri Kehakiman Inggris David Lammy menyatakan bahwa pembangunan ini mengancam kelangsungan solusi dua negara.

"Pengakuan negara Palestina adalah konsekuensi dari ekspansi serius yang kami saksikan di Tepi Barat," ujar Lammy.

Kritik dan Pro-Kontra

Keputusan ini tak luput dari kritik keras, terutama dari pemerintah Israel, keluarga sandera, dan beberapa politisi Konservatif. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut langkah ini sebagai "memberikan penghargaan kepada teror".

Kemi Badenoch, pemimpin Konservatif, menulis di The Telegraph bahwa pengakuan tanpa pembebasan sandera akan menjadi hadiah bagi terorisme. Keluarga sandera Hamas juga mendesak Sir Keir untuk menunda keputusan sampai 48 sandera yang tersisa dibebaskan.

Menanggapi kritik ini, sumber pemerintah Inggris menegaskan bahwa tuntutan mereka agar Hamas membebaskan sandera dan menyetujui gencatan senjata tidak berubah. Mereka juga menegaskan bahwa kenegaraan adalah hak rakyat Palestina, yang tidak bisa bergantung pada Hamas.

Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, menyambut baik janji Inggris ini dan setuju bahwa Hamas tidak memiliki peran dalam pemerintahan Palestina di masa depan.

Apa Arti Pengakuan Ini?

Pengakuan ini memiliki makna penting. Palestina saat ini diakui oleh sekitar 75% dari 193 negara anggota PBB, namun tidak memiliki batas wilayah yang disepakati, ibu kota, atau tentara.

Solusi dua negara yang didukung oleh Inggris mengacu pada pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. 

Pengakuan ini juga merupakan kemenangan bagi anggota Partai Buruh yang telah lama memperjuangkan sikap lebih tegas terhadap Israel.

Tindakan ini juga menempatkan Inggris sejajar dengan beberapa negara Eropa lain seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang telah lebih dulu mengakui Palestina.

Keputusan ini diambil setelah Sir Keir Starmer menetapkan tenggat waktu bagi Israel untuk mengambil "langkah-langkah substantif guna mengakhiri situasi yang mengerikan di Gaza" dan menghidupkan kembali prospek solusi dua negara.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: