Krisis Memanas, Presiden Madagaskar Bubarkan Pemerintahan setelah Gelombang Protes Membesar

BeritaNasional.com - Presiden Madagaskar Andry Rajoelina pada Senin (29/9/2025) mengumumkan pembubaran kabinet pemerintah.
Keputusan ini diambil menyusul gelombang protes yang melanda kota-kota besar akibat krisis listrik dan air yang parah.
Dilansir dari Xinhua News pada Selasa (30/9/2025), Rajoelina menegaskan perombakan total di jajaran eksekutif.
"Saya telah memutuskan untuk mengakhiri tugas perdana menteri dan anggota pemerintahan," ujar Rajoelina.
Kekurangan Listrik dan Air Picu Kemarahan
Pembubaran pemerintah ini adalah respons langsung terhadap demonstrasi berhari-hari di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Antananarivo.
Protes ini dipicu oleh frustrasi publik yang memuncak akibat seringnya pemadaman listrik dan kekurangan air yang berkepanjangan.
Beberapa demonstrasi dilaporkan sempat berujung kekerasan dan aksi penjarahan yang mengakibatkan kerugian ekonomi signifikan di berbagai wilayah.
Menanggapi situasi ini, Presiden Rajoelina menyatakan bahwa ia telah mendengar seruan publik, terutama dari kalangan muda.
“Menghadapi situasi ketidakstabilan yang sedang dialami negara ini, yang ditandai dengan frustrasi dan kemarahan akibat pemadaman listrik dan air, saya telah mendengar seruan kaum muda dan saya sepenuhnya memahami kekhawatiran dan frustrasi mereka,” kata Rajoelina.
Mengakhiri pidatonya, Rajoelina menyampaikan permintaan maaf atas nama seluruh jajaran pemerintahannya. Ia mengakui bahwa pemerintah gagal memenuhi kebutuhan dan harapan rakyat.
"Saya meminta maaf atas nama pemerintah atas kebutuhan dan harapan yang belum terpenuhi," tandasnya.
PERISTIWA | 20 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 7 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 8 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu