Pemprov Jakarta Pastikan Stok Pangan Strategis Aman hingga Nataru

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi beras sebagai pahan pangan utama. (Beritanasional/Oke Atmadja)
Ilustrasi beras sebagai pahan pangan utama. (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com -  Pemprov Jakarta menjamin ketersediaan pasokan pangan di Ibu Kota berada dalam kondisi aman menjelang akhir tahun, termasuk selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan prediksi atau prognosis terkait stok pangan strategis yang beredar di pasaran.

Prognosis ini terus diperbarui secara berkala, bahkan untuk bulan November dan Desember sudah dalam tahap persiapan perhitungan. Hasudungan memaparkan data ketersediaan 10 komoditas strategis DKI Jakarta saat menjadi narasumber di acara Balkoters Talk di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/9/2025).

Berdasarkan data prognosis yang dimiliki Pemprov DKI, ketersediaan beras di Jakarta terpantau sangat aman. 

Hasudungan memerinci, kebutuhan beras selama dua bulan ke depan diperkirakan mencapai 156.745 ton, sementara stok yang tersedia saat ini jauh melampaui angka tersebut, yakni mencapai 303.297 ton.

“Jadi, cukup untuk dua bulan, bahkan sampai akhir tahun nanti,” ungkap Hasudungan melalui keterangan persnya pada Jumat..

Kondisi yang sama juga terjadi pada pasokan daging sapi dan kerbau. Kebutuhan total selama dua bulan ke depan adalah 11.999 ton, sementara stok yang tersedia sangat memadai dengan angka 40.418 ton.

Untuk daging ayam, stoknya bahkan lebih melimpah. Kebutuhan selama dua bulan diperkirakan 30.176 ton, namun ketersediaan yang ada mencapai 74.940 ton.

“Demikian juga daging ayam cukup untuk dua bulan ke depan bahkan, daging ayam ketersediaannya juga lebih melimpah daripada daging sapi,” jelasnya.

Hasudungan juga memastikan komoditas hortikultura yang seringkali memicu inflasi daerah seperti cabai dan bawang juga berada dalam kondisi aman.

Untuk cabai rawit merah, kebutuhan dua bulan sebesar 4.131 ton ditutupi oleh stok yang tersedia 9.272 ton. Sementara itu, kebutuhan cabai merah keriting sebesar 5.595 ton didukung ketersediaan 10.641 ton.

“Yang produk-produk lain, produk hortikultural lain yang berpengaruh terhadap inflasi daerah seperti bawang merah, bawang putih, itu juga cukup,” katanya.

Mengenai komoditas seperti gula pasir dan minyak goreng, Hasudungan menambahkan bahwa produksinya bersifat industri, namun ia memastikan pihaknya akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan prognosis pangan secara berkelanjutan.

“Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan di Jakarta untuk bulan November sampai dengan Desember, akan kita sampaikan juga nanti,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: