Fadli Zon Dorong Penguatan Studi Kebudayaan Indonesia di Jepang

BeritaNasional.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong penguatan riset dan studi kebudayaan Indonesia dalam upaya memperluas kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Fadli mengatakan hal itu saat berkunjung ke National Museum of Ethnology (Minpaku) di Osaka. Menurutnya, Indonesia bukan hanya sumber warisan budaya dunia, tetapi juga pusat pengetahuan budaya dan humaniora.

“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Tetapi yang tak kalah penting adalah pengetahuan yang lahir dari kebudayaan itu sendiri," ujar Fadli di Osaka, Jepang.

"Melalui riset dan kerja sama akademik, kita memperdalam pemahaman tentang manusia, sejarah, dan peradaban,” imbuhnya.

Fadli memaparkan sejumlah inisiatif riset yang tengah dijalankan Kementerian Kebudayaan, termasuk digitalisasi arsip budaya, kajian situs megalitik Gunung Padang, serta studi warisan budaya seperti wayang dan manik-manik Nusantara. 

Ia juga menyinggung kesepakatan pengembalian 28.131 fosil Koleksi Dubois dari Belanda, yang menjadi tonggak penting dalam riset prasejarah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga meninjau pameran khusus bertajuk 'Humans and Boats: Maritime Life in Asia and Oceania' yang dikuratori oleh Prof. Rintaro Ono.

Pameran ini menampilkan koleksi perahu tradisional, artefak suku Bajau, serta gambar perahu purba dari Maros dan Muna.

“Koleksi ini menunjukkan bahwa peradaban maritim Nusantara merupakan salah satu yang tertua dan berpengaruh di duni," kata dia.

"Laut bagi Indonesia bukan sekadar sumber daya, melainkan ruang budaya dan pengetahuan yang membentuk identitas kita,” ujarnya.

Fadli juga mengunjungi pameran tetap bertema “A Day in the Life of Southeast Asia”, yang menampilkan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah Asia Tenggara. 

Beragam artefak Indonesia seperti topeng, wayang, batik, dan alat musik tradisional turut memperlihatkan besarnya kontribusi Indonesia dalam khazanah budaya kawasan.

“Kerja sama riset ini adalah cara terbaik untuk memperluas pemahaman global tentang Indonesia dan menjadikan kebudayaan kita sebagai sumber ilmu pengetahuan yang hidup,” tutup Fadli.