Survei IPO 1 Tahun Pemerintahan Prabowo: 73% Nilai Kondisi Ekonomi Nasional Baik

BeritaNasional.com -  Survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat 73% responden menilai kondisi ekonomi nasional baik dan cukup baik dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sementara yang menyatakan ekonomi memburuk hanya 29% dan 4% menyatakan sangat buruk.

Mayoritas publik mengaku kondisi ekonomi lebih baik tersebut berdampak pada keseharian mereka dengan 57% responden menyatakan berdampak dan 11% sangat berdampak.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan tren persepsi publik terhadap ekonomi menunjukan arah kepemimpinan Prabowo stabil dan optimistis. 

"Tren persepsi publik terhadap ekonomi dan kepemimpinan Presiden Prabowo menunjukkan arah yang stabil dan optimistis. Publik menilai kebijakan ekonomi pemerintah mulai terasa hingga ke lapisan bawah masyarakat, terutama lewat program-program seperti makan bergizi gratis dan koperasi desa," ujarnya dalam rilis survei, Selasa (21/10/2025).

Capaian tersebut menggambarkan keberhasilan pemerintah menjaga komunikasi publik, selain berhasil menjaga stabilitas ekonomi.

"Kepercayaan publik yang mencapai lebih dari 80 persen menandakan bahwa masyarakat melihat kepemimpinan Prabowo tegas, berwibawa, dan berorientasi pada hasil. Stabilitas politik dan ekonomi yang berjalan paralel ini akan menjadi modal penting untuk melangkah ke tahun kedua pemerintahan," ujar Dedi.

"Publik merespons positif arah kebijakan Presiden yang menekankan keseimbangan antara ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat kecil. Ini sinyal bahwa masyarakat mulai merasakan manfaat nyata dari visi besar Presiden untuk kemandirian ekonomi bangsa," sebutnya.

Sementara itu 77% publik menilai situasi keamanan nasional baik dan 80% menilai penegakan hukum berada pada kondisi positif.

Survei IPO memiliki 1200 yang dicuplik dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei digelar pada 9-17 Oktober 2025.