Kenali Mikroplastik: Sumber, Dampak, dan Cara Menguranginya

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 24 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Ilustrasi mikroplastik. (Foto/freepik)
Ilustrasi mikroplastik. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran sangat kecil kurang dari 5 milimeter yang mencemari lingkungan dan sulit terurai. Walaupun ukurannya mini, keberadaannya sangat berbahaya bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

Menurut berbagai penelitian, mikroplastik terbagi menjadi dua jenis utama:

- Mikroplastik primer, yaitu partikel plastik yang memang diproduksi dalam ukuran kecil untuk berbagai produk seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan serat pakaian.
- Mikroplastik sekunder, yang berasal dari penguraian limbah plastik besar seperti kantong plastik, botol minuman, bungkus makanan, hingga styrofoam.

Kedua jenis mikroplastik ini bisa bertahan di alam selama ratusan tahun tanpa terurai sempurna.

Dari Sungai ke Tubuh Manusia: Perjalanan Mikroplastik yang Tak Disadari

Pernahkah kamu melihat sungai atau pantai yang penuh dengan sampah plastik? Limbah-limbah itu tidak hilang begitu saja. Di bawah paparan sinar matahari dan proses lingkungan, plastik besar akan pecah menjadi serpihan kecil. Potongan inilah yang disebut mikroplastik.

Serpihan mikroplastik akan dimakan oleh makhluk hidup air seperti plankton, ikan kecil, atau udang, lalu berpindah ke tubuh hewan yang lebih besar melalui rantai makanan. Akhirnya, tanpa kita sadari, mikroplastik itu dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan laut, garam laut, bahkan air minum kemasan.

Penelitian Eka Chlara Budiarti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation mengungkapkan bahwa mikroplastik juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan, pencernaan, dan kontak kulit dengan benda plastik yang telah lapuk.

Jenis dan Sumber Mikroplastik

Secara umum, mikroplastik dibedakan menjadi empat tipe berdasarkan bentuknya:

- Butiran (pellet): berbentuk bulat halus, sering digunakan dalam produk kosmetik.
- Fragmen: pecahan dari plastik besar yang terdegradasi.
- Film: lembaran plastik tipis, biasanya berasal dari pembungkus makanan.
- Serat (fiber): berasal dari pakaian sintetis atau tali pancing.

Beberapa bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam mikroplastik antara lain:

- Bisphenol-A (BPA) – digunakan untuk membuat plastik keras seperti botol dan wadah makanan.
- Ftalat (Phthalate) – membuat plastik menjadi lentur dan tahan lama.
- Dioksin – hasil sampingan industri kimia dan pembakaran sampah.
- Polietilen & Polipropilen – bahan dasar kemasan makanan seperti PET, HDPE, LDPE, dan PP.

Dampak Mikroplastik bagi Kesehatan Manusia

Ketika mikroplastik masuk ke dalam tubuh, partikel-partikel kecil ini tidak dapat dicerna atau diserap, sehingga bisa mengendap di organ vital seperti paru-paru, hati, dan sistem pencernaan.

Endapan ini dapat menyebabkan:

- Iritasi pada jaringan tubuh
- Peradangan kronis
- Gangguan hormonal
- Pemicu timbulnya tumor bahkan kanker

Eka Chlara Budiarti menegaskan bahwa akumulasi mikroplastik dalam tubuh dapat menimbulkan reaksi berantai terhadap sistem kekebalan dan metabolisme manusia.

Cara Mengurangi Paparan Mikroplastik

Meskipun sulit dihindari sepenuhnya, kita bisa meminimalkan paparan mikroplastik dengan langkah sederhana berikut:

1. Hindari memanaskan makanan di wadah plastik. Panas dapat menyebabkan zat kimia plastik larut ke dalam makanan.
2. Gunakan wadah non-plastik seperti kaca, stainless steel, atau bambu.
3. Kurangi konsumsi air dalam botol plastik dan beralih ke botol isi ulang.
4. Gunakan tas belanja sendiri dan hindari kantong plastik sekali pakai.
5. Buang sampah plastik pada tempatnya dan dukung program daur ulang.

Cegah Plastik Mencemari Bumi

Belum ada teknologi yang benar-benar mampu menghilangkan mikroplastik dari lingkungan, tetapi langkah kecil dari kita bisa memberikan dampak besar.

Mulailah dengan:

- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Memilih produk ramah lingkungan.
- Mengedukasi keluarga dan teman tentang bahaya mikroplastik.

Dengan kesadaran kolektif, kita bisa melindungi bumi dan kesehatan generasi mendatang dari ancaman “si kecil tak kasatmata” ini.

Mikroplastik memang kecil, tapi bahayanya nyata. Dari laut hingga ke meja makan kita, partikel ini terus mengancam kesehatan manusia dan keseimbangan alam.

Mari bersama-sama menanamkan kebiasaan baru: kurangi plastik, cintai bumi, dan jaga kesehatan dari ancaman mikroplastik.

(Rep/Nissa)sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: