Peran Pengajian Al-Hidayah dalam Perkuat Ketahanan Digital dan Peran Perempuan dalam Inovasi Nasional
BeritaNasional.com - DPP Pengajian Al Hidayah menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan digital dan peran perempuan dalam inovasi nasional. Dalam rangkaian Muktamar IX DPP Pengajian Al-Hidayah pada Selasa (21/10/2025), digelar seminar nasional dengan tema besar "Transformasi Digital, Inovasi, dan Ketahanan Keluarga Menuju Indonesia Maju" dengan menghadirkan dua tokoh nasional sebagai narasumber utama.
Ketua Umum DPP Pengajian Al Hidayah Hetifah Sjaifudian menyampaikan, seminar nasional ini menjadi salah satu agenda penting dalam Muktamar IX DPP Pengajian Al-Hidayah kemarin, yang mengusung semangat “Peran Strategis Pengajian Al-Hidayah dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Ketahanan Keluarga di Era Digital untuk Indonesia Maju”.
Melalui seminar ini, Hetifah ingin memberikan pengetahuan tentang bagaimana mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan ketahanan keluarga di era digital ini. Serta bagaimana peran perempuan dalam inovasi digital
"Seminar kemarin tidak hanya menjadi ajang diskusi intelektual, tetapi juga menjadi momentum bagi kader-kader perempuan Al-Hidayah untuk terus berperan aktif dalam pembangunan bangsa di era digital," kata Hetifah melalui keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Pada sesi pertama bertema "Keluarga Cerdas Digital sebagai Pondasi Indonesia Maju", Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya literasi digital di lingkungan keluarga sebagai benteng pertama dalam menghadapi arus disrupsi informasi dan teknologi.
Menurut Meutya, keluarga memiliki peran strategis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, etika bermedia, serta kemampuan memilah informasi di tengah derasnya perkembangan dunia digital.
“Keluarga adalah fondasi pertama dalam membentuk masyarakat yang tangguh secara digital. Jika setiap keluarga melek teknologi dan bijak dalam bermedia, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan maju secara digital,” ujar Meutya Hafid dalam sambutannya di Hotel Sultan, Jakarta.
Pada sesi kedua dengan tema "Perempuan Pelopor Inovasi: Membangun Masa Depan Melalui Riset dan Literasi", Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyoroti peran strategis perempuan dalam membangun ekosistem riset dan inovasi nasional. Ia menyebut bahwa keterlibatan perempuan dalam riset dan literasi bukan hanya memperkuat kapasitas individu, tetapi juga mempercepat terwujudnya Indonesia yang berdaya saing tinggi.
“Perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor inovasi. Melalui literasi dan riset, mereka dapat melahirkan solusi kreatif yang berdampak nyata bagi pembangunan bangsa,” ungkapnya.
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 14 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 6 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu







