Perkuat Ketahanan Sosial di Tengah Disrupsi Digital, Pengajian Al-Hidayah Teken MoU dengan Lemhannas
BeritaNasional.com - Dalam rangkaian kegiatan Muktamar ke-IX DPP Pengajian Al-Hidayah, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara DPP Pengajian Al-Hidayah dengan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily dan Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah Hetifah Sjaifudian.
Adapun kerja sama ini meliputi peningkatan wawasan kebangsaan, penguatan nilai-nilai ketahanan nasional, serta pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, dalam membangun daya tahan sosial di era digital.
Dalam sambutannya, Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasi atas sinergi strategis ini. Diharapkan kolaborasi dengan Lemhanas RI bisa memperkuat kapasitas kadernya untuk berperan aktif di masyarakat.
“Pengajian Al-Hidayah berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam membangun ketahanan bangsa melalui pendidikan, dakwah, dan penguatan keluarga. Kolaborasi dengan Lemhannas RI akan memperkuat kapasitas kader kami untuk berperan aktif di masyarakat,” kata Hetifah dalam acara yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (21/10/2025), yang dikutip melalui keterangan pers pada Sabtu (25/10/2025).
Melalui kerja sama ini, Ketua Komisi X DPR ini berharap l, terbentuk jaringan pembelajaran dan pelatihan kebangsaan yang berkelanjutan, serta program penguatan karakter dan literasi digital bagi kader Al-Hidayah di seluruh Indonesia.
Menurut politisi Partai Golkar ini, kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting dalam Muktamar IX DPP Pengajian Al-Hidayah, yang mengusung semangat “Peran Strategis Pengajian Al-Hidayah dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Ketahanan Keluarga di Era Digital untuk Indonesia Maju.”
Sebelumnya, digelar seminar masional bertajuk “Memperkuat Ketahanan Sosial dan Nasional di Tengah Disrupsi Digital” dengan Gubernur Lemhanas RI TB. Ace Hasan Syadzily sebagai narasumber utama, dan dihadiri oleh jajaran pengurus pusat, daerah, para tokoh perempuan, akademisi, serta peserta dari berbagai provinsi.
Seminar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran strategis organisasi perempuan Islam dalam menghadapi tantangan era digital yang berdampak luas terhadap ketahanan sosial, keluarga, dan nasional.
Dalam paparannya, Ace menegaskan, pentingnya penguatan nilai-nilai kebangsaan, literasi digital, dan ketahanan sosial di tengah derasnya arus informasi dan perubahan teknologi.
“Disrupsi digital membawa peluang sekaligus tantangan. Masyarakat, khususnya perempuan dan keluarga, perlu menjadi benteng utama dalam menjaga nilai kebangsaan, moral, dan harmoni sosial,” kata Ace dalam seminar.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 6 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu







