BGN Tegaskan Menu MBG Tak Boleh Buatan Pabrik, Nanik Deyang: Akan Ditegur
BeritaNasional.com - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak boleh menggunakan bahan pabrikan atau yang mengandung terlalu banyak bahan pengawet. Demikian disampaikan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang merespons masih banyaknya menu MBG berupa makanan ringan atau biskuit.
"Nanti enggak boleh, bahan pabrikan nggak boleh, semua harus pakai bahan-bahan makanan yang bergizi," kata Nanik saat ditemui usai rapat finalisasi regulasi Program MBG di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Nanik menegaskan, BGN akan menegur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih melanggar standar operasional prosedur (SOP) dengan memberikan makanan pabrikan dalam menu MBG.
"Ya ditegurlah, enggak boleh," tegasnya.
Untuk diketahui, MBG telah menjangkau 39,2 juta penerima manfaat per hari ini dengan serapan anggaran mencapai Rp35 triliun.
"Sudah ada 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan 39,2 juta penerima manfaat. Sekarang serapan anggaran sudah Rp35 triliun," ucap Kepala BGN Dadan Hindayana.
Dadan menjelaskan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG mengatur pentingnya hubungan antarlembaga untuk program peningkatan kualitas gizi anak bangsa tersebut.
"Perpres ini mengatur tentang pentingnya mengatur hubungan antarlembaga, kalau terkait hal-hal teknis seperti pengelolaan SPPG, kebersihan, hingga keamanan pangan di dapur itu sudah ada di petunjuk teknis dan standar operasional prosedur (SOP)," ujarnya.
Dadan menyampaikam, pemerintah optimistis bisa mengejar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun ini. Apalagi, ada 690 SPPG yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dari total 13.347 SPPG di seluruh Indonesia, BGN menargetkan seluruh dapur MBG akan mendapatkan SLHS dalam waktu sebulan ini.
"Sudah 690 (yang memiliki SLHS). Dalam sebulan (akan terpenuhi)," ujarnya.
Dadan menambahkan, setiap hari BGN mampu memverifikasi hingga 200 SPPG. Melalui kolaborasi bersama berbagai pihak, BGN juga tengah membangun hingga 6.000 SPPG di daerah terpencil.
Sumber: Antara
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 8 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu






