Amazon Berencana PHK Massal 14 Ribu Posisi

Oleh: Kiswondari
Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:34 WIB
Amazon berencana PHK massal 14 ribu posisi. (Foto/istimewa)
Amazon berencana PHK massal 14 ribu posisi. (Foto/istimewa)

BeritaNasional.com - Perusahaan e-commerce raksasa asal Amerika Serikat (AS), Amazon berencana memangkas sekitar 14.000 posisi di perusahaannya. PHK massal ini diperkirakan sebagai bagian dari upaya penghematan biaya perusahaan, meskipun jumlahnya lebih kecil dari 30.000 PHK yang dilaporkan sebelumnya.

Melansir The Verge pada Rabu (29/10/2025), informasi diketahui ini berdasarkan pengumuman eksekutif senior Amazon Beth Galetti, yang menyampaikan kabar tersebut kepada para karyawan dalam sebuah pesan pada Selasa (28/10/2025).

"Pengurangan yang kami sampaikan hari ini merupakan kelanjutan dari upaya kami untuk menjadi lebih kuat dengan lebih mengurangi birokrasi, menghilangkan lapisan-lapisan, dan mengalihkan sumber daya untuk memastikan kami berinvestasi pada taruhan terbesar kami dan apa yang paling penting bagi kebutuhan pelanggan kami saat ini dan di masa mendatang," tulis Galetti.

Namun, Galetti tidak memberikan indikasi peran apa yang akan dipangkas atau di mana posisi mereka. Yang pasti, sebagian besar karyawan akan memiliki waktu 90 hari untuk mencari pekerjaan baru secara internal. 

Memo Galetti yang dikirimkan kepada karyawannya itu merujuk pada pesan dari CEO Amazon Andy Jassy pada Juni 2025 lalu, bahwa artificial intelligent (AI) generatif sebagai sumber peningkatan efisiensi yang diupayakan Amazon (PHK) dan arah strategisnya untuk produk dan layanan, lalu kemudian dengan mengutip AI secara lebih langsung:

"Beberapa orang mungkin bertanya mengapa kami mengurangi peran padahal perusahaan berkinerja baik. Di seluruh lini bisnis kami, kami memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa setiap hari, berinovasi dengan cepat, dan menghasilkan hasil bisnis yang kuat. Yang perlu kita ingat adalah dunia berubah dengan cepat. AI Generatif ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya (di segmen pasar yang sudah ada maupun yang benar-benar baru). Kami yakin bahwa kami perlu lebih terorganisir, dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak kepemilikan, untuk bergerak secepat mungkin demi pelanggan dan bisnis kami." demikian isi memo tersebut.

Dalam pernyataan yang dikirim setelah artikel ini diterbitkan, juru bicara Amazon Kelly Nantel mengatakan, bahwa AI bukanlah alasan di balik PHK massal ini tanpa menyebutkan detailnya. Amazon berdalih bahwa PHK massal dilakukan demi mengurangi lapisan birokrasi dan meningkatkan kepemilikian. 

“Tahun lalu, kami berupaya memperkuat budaya dan tim kami dengan mengurangi lapisan, meningkatkan kepemilikan, dan membantu mengurangi birokrasi untuk mendorong percepatan dan kepemilikan, serta siap untuk berinovasi, berkolaborasi, terhubung, dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Upaya ini mulai membuahkan hasil, dan kami melihat hasil yang kuat bagi tim dan pelanggan kami. Pengurangan yang kami bagikan hari ini merupakan kelanjutan dari upaya ini,” lanjut Nantel.

Memo Galetti menyatakan bahwa Amazon berharap akan terus merekrut di area-area strategis utama pada tahun 2026, tetapi juga akan terus mencari area-area untuk mewujudkan peningkatan efisiensi, yang mengindikasikan kemungkinan akan terjadi lebih banyak PHK.

Pemutusan hubungan kerja besar terakhir Amazon terjadi pada akhir tahun 2022 dan hingga tahun 2023, ketika 27.000 pekerja diberhentikan. Dalam pernyataan eksekutif dan keputusan perusahaan, Amazon telah menunjukkan bagaimana mereka berencana untuk memanfaatkan otomatisasi, robotika, dan AI sekaligus memangkas biaya tenaga kerja dan pada akhirnya menggantikan ribuan posisi tenaga kerja manusia.sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: