Herman Khaeron Usul Whoosh Jadi Objek Negara agar Bisa Dibiayai APBN

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 31 Oktober 2025 | 14:45 WIB
Kereta Cepat Whoosh. (Foto/KCIC)
Kereta Cepat Whoosh. (Foto/KCIC)

BeritaNasional.com - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta pemerintah mencari jalan keluar untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Di tengah kondisi merugi, pemerintah perlu segera mempertimbangkan sejumlah opsi.

"Dengan situasi kerugian saat ini tentu harus ada jalan keluar," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Menurut Herman, ada dua opsi yang bisa diambil pemerintah. Pertama, dengan menjadikan Whoosh sebagai objek negara sehingga bisa dibiayai oleh APBN. Kedua, dikembalikan ke BPI Danantara untuk dicari jalan keluar dari kerugian.

Jika terus dibiarkan, maka Whoosh akan terus merugi karena tidak tingkat okupansinya tidak mencukupi. Pemerintah perlu segera memberikan kepastian.

"Nah, kalau kerugian sebesar ini dibiarkan kan terus sampai kapanpun akan rugi karena kan okupansinya tidak mencukupi untuk menyelesaikan bunga maupun pokoknya," ujar Herman.

"Nah, oleh karena itu dan antara ataupun pemerintah harus memberikan kepastian siapa yang akan menalangi, menomboki selama juga situasi dalam kondisi rugi," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran menterinya dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mencari skema pembayaran utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Prabowo menyampaikan perintah itu kepada Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap, masalah utang kereta cepat dibahas secara khusus dalam rapat di Istana Negara, Rabu (29/10/2025) lalu.

"Pak Airlangga, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya," ujar Prasetyo kepada wartawan, dikutip Jumat (31/10/2025).sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: